Save as PDF
EKSEKUSI-Proses eksekusi di Jalan Badak Agung VI No 6 Denpasar berjalan lancar tanpa ada perlawanan dari pihak termohon eksekusi.Foto/Eli
DENPASAR-Fajarbali.com|Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (15/8/2023) berhasil mengeksekusi tanah dan bangunan dua lantai yang terletak di Jalan Badak Agung VI No 6, Renon Denpasar Selatan. Eksekusi ini berdasarkan surat penetapan eksekusi No: 7/Pdt.Eks.Riil/2023/PN Dps.
Eksekusi atau upaya pengosongan paksa ini dilakukan karena sebelumnya pihak termohon eksekusi enggan meninggalkan objek yang saat ini sudah beralih status kepemilikan menjadi milik pemohon eksekusi, Abraham Jason Santoso melalui proses lelang.
BACA Juga : Pungut Ponsel di Jalan, Driver Ojol Tidak Mau Kembalikan Akhirnya Masuk Bui
Dengan dikawal puluhan aparat keamanan dari Kepolisian dan TNI, eksekusi yang dilaksanakan pukul 10.00 WITA berjalan lancar tanpa adanya perlawanan dari pihak termohon eksekusi, Dewa Ayu Daryuni.
Usai pembacaan penetapan eksekusi oleh juru sita PN Denpasar, pihak pemohon eksekusi yang diwakili kuasa hukumnya dari PBH SANI Bali, Wayan Santosa dan Ali Sadikin memasuk area objek eksekusi yaitu berupa tanah dan bangunan guna memastikan tidak ada lagi properti atau barang-barang milik termohon.
BACA Juga : Residivis Maling Kembali Dijebloskan ke Penjara Usai Bobol Salon Riska 2
Setelah melakukan pengecekan, rumah dua lantai itu ternyata sudah kosong. Penghuni yaitu termohon eksekusi dikabarkan telah mengosongkan isi rumah sehari sebelum pelaksanaan eksekusi.”Barang barang sudah diangkut sama yang punya tadi malam,” ujar salah satu warga yang tinggal tidak jauh dari rumah yang dieksekusi.
“Kami masuk ke dalam dalam kami melihat sudah tidak ada lagi barang barang atau properti milik termohon, “ujar Ali Sadikin yang ditemui di lokasi. Meski begitu, pihak termohon masih meninggalkan beberapa pot bunga beserta tanaman yang oleh pihak termohon langsung diangkut di sebuah truk.
BACA Juga : Tragis, Putra Anggota DPRD Bali Disel Astawa Tewas Ditabrak Truk Tangki Air
“Barang-barang ini kami simpan di salah satu gudang yang kami siapkan, nanti apabila pemiliknya mau mengambil kami persilakan,” imbuh Ali Sadikin. Sementara Wayan Santosa menjelaskan, pihaknya terpaksa melakukan pengosongan paksa karena pihak termohon sebelumnya masih ngotot dan tetap menguasai objek.
”Kami sudah beberapa kali bertemu dengan termohon, harapan kami pihak termohon ini bisa menyerahkan secara baik baik, tapi karena kami mendapat perlawanan sehingga kami mohonkan ke Pengadilan untuk dilakukan eksekusi,” ujar Wayan Santosa yang juga ditemui di tempat eksekusi.
BACA Juga : Kapolda Bali Dengar Curhat Para Nelayan, Harap Pintu Masuk-Keluar Pelabuhan Benoa Tidak Dipungut Biaya
Wayan Santosa menambahkan, klinnya mendapat tanah dan bangunan ini melalui proses lelang yang dilakukan oleh pihak Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara (KPKNL) berdasarkan risalah lelang No :1236/65/2022 yang dilelang oleh Tiar Nurita Qadarsih pejabat lelang pada KPKNL.
“Jadi klien kami ini memang lelang di KPKNL, nah setelah proses lelang ini selesai, pihak termohon tidak mau menyerahkan secara sukarela sehingga kami memohon ke Pengadilan untuk dilakukan eksekusi,” tandas Wayan Santosa. Proses eksekusi yang awalnya diprediksi bakal mendapat perlawanan dari pihak termohon ternyata tidak terbukti.
BACA Juga : Suka Duka Pengacara Teddy Raharjo Dampingi Terpidana Narkotika Ajukan PK
Pihak termohon ternyata telah meninggal objek eksekusi dengan membawa sejumlah barang penting lainya.”Awalnya kami mengira akan ada perlawanan, tapi ternyata eksekusi berjalan dengan aman dan lancar tanpa ada hambatan,” pungkas Wayan Santosa.W-007
Save as PDF