https://www.traditionrolex.com/27 Pasutri Miskin dan Sakit Harapkan Perhatian Gubernur - FAJAR BALI
 

Pasutri Miskin dan Sakit Harapkan Perhatian Gubernur

(Last Updated On: 22/03/2018)

SINGARAJA-fajarbali.com | Begitu miris kehidupan yang selama ini dijalani oleh pasangan suami istri (pasutri) Putu Loka (64) dan Made Suci (60) dari Dusun Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada.

Di tengah kehidupannya yang kurang mampu, Loka mengalami sakit-sakitan dan istrinya mengalami kebutaan sejak dua tahun yang lalu. Bahkan di tengah kesulitan hidupnya, ternyata mereka luput dari bantuan pemerintah. Untuk menjalani kehidupannya selama ini, mereka bertahan dengan menjual porosan. Hasil penjualan itu, mereka gunakan untuk makan sehari-hari.

Sebenarnya, Putu Loka dan Made Suci memiliki dua orang anak, dan semua telah menikah. Loka dan Suci pun, tidak ingin memberatkan anaknya. Mengingat, mereka juga memiliki kehidupan yang juga pas-pasan.

”Ya, hanya bisa jual porosan saja. Itu untuk makan,” kata Suci saat dikonfirmasi beberapa hari yang lalu di gubugnya yang reot, terbuat dari anyaman daun kelapa. Setiap pagi hingga sore, pasutri ini hanya menghabiskan waktunya di sebuah gubuk kecil, di pinggir jalan Banjar Dinas Kelod Kauh, Desa Panji, Kecamatan Sukasada Buleleng.

Di gubuk itu mereka bekerja membuat porosan. Namun hasil yang didapat tidak seberapa. Sehari mereka mendapatkan keuntungan hanya sekitar Rp5 ribu.”Ya, setiap pagi sampe sore selalu di gubuk ini. Soalnya udaranya sejuk. Nanti kalau malam baru pulang ke rumah anak saya, namanya Made Bagiasa. Anak saya juga serba kekurangan. Kerjaannya hanya buruh serabutan,” ujar Suci.

Mereka tidak mendapatkan bantuan beras sejahtera (rastra). Mereka pun mengaku tidak mengetahui pasti penyebab tidak mendapatkan rastra dari aparat pemerintah Desa Panji.

”Dulu pernah dapat jatah beras dari pemerintah desa. Sekarang sudah tidak, gak tahu kenapa. Mungkin sudah tidak terdaftar lagi ya. Padahal kami perlu bantuan itu. Kalau KIS (Kartu Indonesia Sehat-red) kami punya,” ungkap Suci.

Adanya hal itu, pihaknya mengakui kalau selama ini dirinya sangat mengharapkan perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika.”Harapan kami sangat menginginkan adanya peratian Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Karena selama ini kami tidak pernah mendapatkan yang namanya bantuan dari pemerintah utamanya masalah beras dan pangan yang lainnya,” tuturnya lagi. (ags)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Desa Ketewel Dharma Santi Nyepi dengan Donor Darah

Kam Mar 22 , 2018
Dibaca: 22 (Last Updated On: 22/03/2018)GIANYAR-fajarbali.com | Masyarakat Desa Ketewel, Kecamataan Sukawati melaksanakan Dharma Santi Nyepi yang lain dari biasanya. Dimana pada umumnya Dharma Santi diisi dengan dharma wacana atau diskusi, namum kali ini diisi dengan wujud dharma sosial.  Save as PDF

Berita Lainnya