https://www.traditionrolex.com/27 Terapung Di Tengah Laut, Nelayan Asal Tianyar Selamat - FAJAR BALI
 

Terapung Di Tengah Laut, Nelayan Asal Tianyar Selamat

(Last Updated On: 17/04/2022)

AMLAPURA-fajarbali.com | Setelah sempat mengalami kerusakan pada mesin jukungnya saat melaut, seorang nelayan asal Dusun Tunas Sari, Desa Tianyar berhasil selamat. Diketahui, nelayan tersebut Ketut Subrata (39) yang pergi melaut pada Minggu (18/4/2021) sekitar pukul 16.00 wita. Nelayan tersebut ditemukan tengah terapung dilautan dalam kondisi mesin jukung mati.


Dari penuturanya, Ketut Subrata menyampaikan, mesin jukungnya mengalami kendala setelah hampir tiga jam lamanya berada di lautan. Saat itu, dirinya hendak balik kedaratan setelah memperoleh hasil tangkapan. Hanya saja, saat hendak balik itu tiba-tiba mesin jukungnya mati. Bahkan, dalam kondisi mesin jukung mati dirinya juga sempat mengganti busi mesin namun jukung tetap tidak mau jalan.

“Saya pasrah apalagi kondisi ombak di lautan cukup tinggi, meski sempat ada harapan saat usai mengganti busi mesin, namun jukung tidak mau jalan,” ucapnya.

Karena dihantam ombak setinggi sekitar 5 meter itu, jukung yang dipakainya sempat terombang ambing. Dalam kepasrahanya itu, tutur Subrata, dirinya melihat ada rakit milik nelayan sekitar kurang lebih 1 kilometer. Dirinya pun berupaya mendayung jukung agar sampai di rakit itu. Meski capek, Subrata mengaku terus mengayung untuk sampai di rakit milik nelayan.

“Selain ombak tinggi, tiupan angin juga membuat badan kedinginan,” ucapnya lagi.

Begitu sampai dirakit milik nelayan, Subrata mengaku langsung mengingatkan jukungnya tersebut. Selama semalaman berada di rakit, ia pun hanya bisa rebahan didalam perahu agar tidak kedinginan. Baru setelah matahari tampak, dirinya duduk diatas perahu sambil berharap ada nelayan lain yang lewat. Beruntung juga, pamanya I Nengah Tilem terlihat dari kejauhan yang langsung menghampirinya kemudian menarik jukungnya sehingga sampai kembali dalam keadaan selamat.

Baca juga :
Diduga Korsleting Listrik, Bengkel Sepeda Motor Ludes Terbakar
Peringatan HUT Kota Gianyar Ke-250 Berlangsung Sederhana Sekaligus Peresmian Alun-alun Kota Gianyar

Sementara itu, Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, Senin (19/4/2021) kemarin, menyampaikan, dari pengakuan nelayan tersebut diketahui dirinya berangkat ke lautan pada Minggu (18/4/2021) sore. Seharusnya, nelayan tersebut sudah balik ke darat pada Pukul 20.00 wita. Hanya saja, sampai Senin (19/4/2021) pagi korban belum kembali sehingga pihak keluarga melaporkanya ke Pol Air Kubu.

“Polair Kubu melaporkannya kepada kami sekitar  pukul 05.20 Wita dan segera menggerakkan 9 personil dari Pos SAR Karangasem menuju lokasi,” ujarnya. 

Pencarian nelayan itu, kata Darmada dengan melibatkan tim gabungan SAR dari Basarnas Bali, Balawista BPBD Karangasem, Polairud Pos Kubu Karangasem, SPKKL Bakamla Bali, nelayan setempat beserta pihak keluarga. Melihat cuaca yang akhir-akhir kurang bersahabat, Gede Darmada juga mengimbau kepada para nelayan agar lebih memperhatikan keselamatan disaat cuaca kurang bersahabat. Darmada juga meminta agar nelayan saat melaut wajib mempersiapkan media pelampung sebagai upaya antisipasi apabila terjadi kondisi berbahaya.

Selain itu, Darmada juga menyampaikan, informasi yang dikeluarkan dari BMKG kondisi cuaca ekstrem dan potensi gelombang tinggi diperkirakan akan berlangsung hingga tanggal 22 April 2021. Bahkan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI menerbitkan maklumat pelayaran untuk seluruh Kepala Kantor Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Indonesia yang memiliki tugas dan wewenang terkait keselamatan pelayaran.  (bud)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Beri Bantuan ke ODGJ dan Penyandang Disabilitas, Bupati Suwirta Minta Anak-Anak KK Miskin Diprioritaskan Dapat Beasiswa

Ming Mei 9 , 2021
Dibaca: 11 (Last Updated On: 17/04/2022)SEMARAPURA-fajarbali.com | Di tengah pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Klungkung terus motivasi warganya untuk tetap optimis menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satunya dengan cara memberi bantuan sembako kepada puluhan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan juga penyandang disabilitas yang mayoritas tercatat sebagai KK miskin.  Save as PDF

Berita Lainnya