GIANYAR-fajarbali.com | Sejak diresmikan Juli 2021, Kebun Rakyat Gianyar (KRG), kini sudah banyak mahasiswa yang melakukan penelitian di KRG Banjar Pilan, Desa Kerta, Payangan. Sedangkan animo masyarakat yang berkunjung ke KRG masih sangat terbatas, kecuali pada hari Sabtu atau Minggu, sekadar melepas penat.
Bagian Jasa dan Informasi KRG Pilan, Dewa Asmara Jaya, Selasa (11/10/2022) menjelaskan KRG tidak difokuskan menjadi tempat wisata. “Kalau ada yang datang, kita layani, tidak ada wisatanya juga tidak apa-apa,” jelas Dewa Asmara. Sedangkan fokus utama KRG adalah sebagai tempat konservasi dan pengembangan tanaman usadha dan tanaman Upakara. Dikatakan, kunjungan wisatawan hanya sebatas wisatanya lokal, baik asal Gianyar atau Denpasar dan sekitarnya. “Biasanya wisatawan yang berkunjung rombongan keluarga, setelah sebelumnya berkunjung ke tempat lain,” jelas Dewa Asmara.
Sedangkan mahasiswa yang melakukan penelitian berasal dari Kampus Warmadewa, Udayana, Mahendradatta dan Kampus Mahadewa. Pada lahan 9,7 hektar tersebut, kini sudah terdapat 50 jenis tanaman upakara dan 86 tanaman usadha. “Disamping memang sudah ada tanaman asli yang memang tumbuh di KRG,” jelasnya. Dimana rata-rata kunjungan perbulan mencapai 100 orang, dan sebagian besar melakukan penelitian.
Untuk pengelolaan KRG, DLH Gianyar dengan UPT KRG Pilan memperkerjakan 4 tenaga ASN dan 8 THL guna melakukan pelayanan, kebersihan dan mendampingi peneliti yang berkunjung. “Kami fokus ke konservasi dan sebagai tempat pendidikan, dimana beberapa anak sekolah dasar berkunjung, lebih dekat dengan alam di KRG,” jelasnya.sar