Kota Gianyar Kamis (29/8/2024) hingar bingar. Alunan suara 450 baleganjur dan 60.000 masa memerahkan Kota Gianyar sejak pagi hingga suang. Tidak hanya alunan suara Baleganjur, sebanyak 200-an grup Vespa Dewata Scooter Club (DSC) Gianyar, paiketan Pemangku, Anggota DPRD, Kader dan simpatisan PDIP menyertai kandidat ke KPU Gianyar.

Pasangan calon bupati dan wakil bupati Gianyar, I Made Mahayastra dan Anak Agung Gde Mayun yang dikenal dengan Paket AMAN melakukan pendaftaran ke KPU Gianyar, Kamis (29/8/2024) dengan diiringi puluhan ribuan massa. Terpantau sejak sekitar jam tujuh pagi, puluhan ribuan masyarakat yang didominasi anak-anak muda, tokoh masyarakat, tersebut telah memadati pusat Kota Gianyar.

Dari pantauan lapangan, terdapat 450 baleganjur mengantarkan pasangan petahana ini ke KPU. Iring-iringan yang diperkirakan lebih dari 60.000 massa ini berjalan kaki dari Alun-alun Kota Gianyar menuju kantor KPU yang berlokasi di Jalan Patih Jelantik. Saking banyaknya masyarakat yang mengantarkan pasangan AMAN, iring-iringan ini tidak terputus dari tempat start Alun-alun Gianyar hingga kantor KPU Gianyar yang berjarak sekitar 4 kilometer dengan rute yang ditempuh. Agus Mahayastra didampingi putrinya Putu Diah Pradnya Maharani dan Anak agung Gde Mayun didampingi sang istri Ida Ayu Diana Dewi.

Di KPU Gianyar Made Mahayastra menyampaikan sambutannya selaku calon Bupati Gianyar. Dia menyampaikan bahwa hari ini dokumen pendaftaran sebagai calon bupati-wakil bupati Gianyar dari Paket AMAN (Agus Mahayastra-Agung Mayun) secara resmi telah diserahkan. Paket AMAN diusung oleh PDI Perjuangan serta didukung oleh Partai Demokrat, Perindo, dan Hanura. “Mudah-mudahan dalam proses verifikasi dan sampai nanti ditetapkannya saya dan Agung Mayun bisa berjalan baik dan tentunya tidak ada yang dilanggar,” ucapnya. Pihaknya berharap kepada jajaran KPU hingga yang terbawah untuk menjaga proses demokrasi ini agar bisa berjalan dengan baik. “Demokrasi intinya adalah bagaimana kita bisa mendengarkan langsung apa yang dikatakan rakyat, bagaimana kita bisa melihat secara langsung yang dialami oleh rakyat, dan bagaimana kita memberikan solusi, apa itu keinginan rakyat, apa itu kehendak rakyat,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Agus Mahayastra juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Gianyar karena proses pendaftarannya telah mengganggu arus lalu lintas. Namun dia menyebutkan telah berkoordinasi dengan para aparat terkait, sehingga hal tersebut tidak menimbulkan gangguan. Ketua DPC PDIP Gianyar tersebut menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan masyarakat yang ditunjukkan hari ini melalui ratusan baleganjur yang mengantarkan dirinya menuju KPU. “Dari 549 banjar yang ada di Gianyar, 450 sekaa baleganjur yang mengantarkan kita bisa representasikan sebagai perwakilan banjar telah menunjukkan dukungan dengan ikut mengantar dan mendukung paket AMAN ke KPU hari ini,” ucap Agus Mahayastra.

Mulai dari Rempang di Kepulauan Riau, tragedi Pucak Gumang di Karangasem, Bali, dan “pencaplokan” tanah-tanah rakyat di tempat lain di Nusantara. Yang paling parah tentu, alih fungsi lahan pertanian kian masif di Bali, disulap menjadi villa, pasar modern, pusat perdagangan, pusat hiburan, hotel, dan desa-desa yang sesak dirangsek industri pariwisata. Di titik ini, seniman memang tidak biasa turun ke jalan, karena ia bukanlah jenis makhluk penyuka dunia yang gaduh, ia memilih berdemo dengan satire-satire kreatif, intelek, dengan ‘art simbolism’ munusuk, dengan hanya satu batu yang dipungut bantaran Sungai Tukad Unda,

“Padatnya kendaraan di Ubud sangat kita syukuri, sebab kondisi itu menjadi indikator kondisi ekonomi masyarakat lancar, perputarannya juga baik. Bisa dibandingkan saat covid-19, jalannnya lengang tapi ekonominya mandeg. Untuk itu diperlukan upaya dan solusi agar alam tetap terjaga, utamanya udara yang dihirup masyarakat setiap hari. Salah satunya adalah penyemprotan ecoenzyme,” ujar Anggota DPR RI I Nyoman Parta

Dosen Filsafat Tommy F Awuy menyebut dengan membaca puisi-puisi April, bisa jadi sebagai aroma kekuatan perempuan Bali. “Dalam puisi selalu nampak dua hal, tubuh dan rindu. Apakah sebagai gairah yang meletup-letup, birahi relasi seksual dan terpuaskan,” beber Tommy F Awuy. Konsep tubuh kaitan dengan sastra, menurutnya bagaimana tubuh di imajinasi melalui rindu.

Peresmian Perpustakaan Nawaksara juga ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Syarif Bando dan Bupati Gianyar I Made Mahayastra. Tak kalah menarik, anak-anak SD Negeri 2 Bedulu juga menampilkan koreo atau senam gemar membaca untuk meningkatkan budaya baca serta mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk datang dan membaca di Perpustakaan Nawaksara. 

“Melukis sebagai jawaban saya terhadap stigma di masyarakat. Sebagai orang yang pernah mengidap skizofrenia, sangat sulit diterima masyarakat dan dianggap sampah, tidak berguna,” jelas Komang Loster. Disamping membuat lukisan, mengisi waktu luang dirinya juga mematung dan sudah menyelesaikan  satu set Tapel Topeng Sidakarya.