https://www.traditionrolex.com/27 Kemenparekraf Tetapkan Ubud Sebagai Gastronomi Nasional - FAJAR BALI
 

Kemenparekraf Tetapkan Ubud Sebagai Gastronomi Nasional

“Prosesnya telah melalui berbagai tahap, dimana tahun 2023 ini merupakan  tahap yang ketiga. Jika tahap ini telah selesai, maka Ubud telah siap menjadi destinasi gastronomi,” jelas Ismayanti Istanto. Yang mana Ubud sangat kolaboratif, memandang makanan tak sekadar kuliner, tapi sudah menjadi tradisi turun temurun. 

 Save as PDF
(Last Updated On: 22/06/2023)
GIANYAR-fajarbali.com | Kemenparekraf RI menetapkan Ubud sebagai destinasi Gastronomi UNWTO di Tahun 2023 ini. Hal ini untuk mendukung program Nasional Indonesia Spice Up The World (ISUTW).
 
 
Penetapan Ubud ini sebagai salah satu rencana aksi Program Prioritas Nasional Bidang Pariwisata 2023 yang dipantau melalui Sistem Monitoring dan Evaluasi (Sismonev) 2023 oleh Kantor Staf Presiden (KSP). Mewujudkan hal ini, Kemenparekraf melakukan site visit dan rapat koordinasi di Museum Puri Lukisan Ubud, Kamis (22/6/2023). Rakor tersebut dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra, Panglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Putra Sukawati, stakeholder Pariwisata Ubud, dan sejumlah akademisi universitas di Bali.
 
Koordinator Bidang Indonesia Gastronomi Network, Kemenparekraf, Ismayanti Istanto memaparkan, proses menjadikan Ubud sebagai destinasi gastronomi sudah sejak tahun 2018. “Prosesnya telah melalui berbagai tahap, dimana tahun 2023 ini merupakan  tahap yang ketiga. Jika tahap ini telah selesai, maka Ubud telah siap menjadi destinasi gastronomi,” jelas Ismayanti Istanto. Yang mana Ubud sangat kolaboratif, memandang makanan tak sekadar kuliner, tapi sudah menjadi tradisi turun temurun. 
 
Ditambahkan lagi, esensi dari ISUTW  adalah; Ekspor Rempah, Pengembangan Restaurant Indonesia di Luar Negeri, Promosi Kuliner dan Pengembangan Destinasi Gastronomi. “Setelah destinasi ini ditetapkan, maka nanti harus ada organisasi yang mengelola destinasi gastronomi ini. Mulai dari organisasi yang dibentuk Pemda hingga kelompok masyarakat arus bawah, itu akan sangat bagus sekali,” tandasnya.
 
Dalam kesempatan baik tersebut, Kadispar Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra mengatakan, sebenarnya gastronomi ini sudah digarap Pemkab Gianyar sejak tahun 2018. Namun konsepnya tidak seperti konsep Kemenparekraf. “Salah satu kebijakan yang dikeluarkan dalam gastronomi tersebut adalah perlindungan lahan sawah berkelanjutan. Itu salah satu produk untuk kegiatan gastronomi kami. Lalu kami ingin mewujudkan kuliner tradisional Gianyar yang sehat,” ujar Sedana Putra.
 
Akademisi Udayana, Prof. I Gede Pitana juga sepakat. “Harus segera dilakukan untuk dapat mengukuhkan brand Ubud sebagai destinasi wisata gastronomi, ” Ini tidak ada lagi untuk rapat, tidak mulai dari 0. Secara produk sudah komplit dan kelembagaan yang perlu diinisiasi sebagai salah satu persyaratan dari UNWTO,” harapnya.sar
 Save as PDF

Next Post

Unwar Bentuk Paralegal untuk Cegah Sengketa di Desa Apuan

Kam Jun 22 , 2023
Tujuannya agar perangkat desa paham hukum sehingga sengketa di lingkungan Apuan bisa diminimalisir
Paralegal Apuan

Berita Lainnya