https://www.traditionrolex.com/27 Ban Ingin Lepas dari Predikat Desa Wilayah Khusus Stunting - FAJAR BALI
 

Ban Ingin Lepas dari Predikat Desa Wilayah Khusus Stunting

Kegiatan bertajuk Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus Provinsi Bali itu, dihadiri hampir 500 warga. Edukasi menjadi hal krusial mengingat Ban merupakan desa wilayah khusus stunting.

 Save as PDF
(Last Updated On: 20/09/2023)

FOTO: STUNTING-Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Desa Ban, Kubu, Karangasem.

 

AMLAPURA – fajarbali.com | Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, turun ke Desa Ban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Selasa (19/9/2023) guna mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting.

Kegiatan bertajuk Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus Provinsi Bali itu, dihadiri hampir 500 warga. Edukasi menjadi hal krusial mengingat Ban merupakan desa wilayah khusus stunting.

Perbekel Desa Ban, I Gede Tamu Sugiantara, menginginkan desa yang dipimpinnya segera keluar dari predikat wilayah khusus tersebut. Perlahan tapi pasti, keinginannya mendekati kenyataan karena kasus balita stunting menunjukkan penurunan signifikan.

Berdasarkan data tahun 2022, Tamu mengaku sebanyak 133 balita terindikasi stunting. Angka itu berhasil ditekan menjadi 98 anak atau turun 26,32 persen pada semester I tahun 2023. Desa Ban memiliki total penduduk 13.973 jiwa.

“Semoga kegiatan hari ini bermanfaat mengedukasi masyarakat kami agar kami segera keluar dari predikat desa wilayah khusus stunting,” harap Tamu.

Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, menjelaskan, berdasarkan evaluasi penurunan stunting di Karangasem, persoalan data perlu dikuatkan.

Misalnya data hasil pengukuran di posyandu sebagai data pokok Elektronik-Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM). “Data ini sangat penting untuk mendapatkan data riil anak stunting “by name by adrees” sehingga bisa menentukan upaya intervensi spesifik dan sensitif,” kata Artha Dipa mewakili Bupati Karangasem.

Tak kalah penting, lanjut dia, data dari 1.137 orang Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang disebar di seluruh kelurahan/desa se Kabupaten Karangasem sangat diperlukan, apalagi TPK notabene sebagai garda terdepan percepatan penurunan stunting.

 

Artha Dipa mengungkapkan, berdasarkan E-PPGBM Agustus 2022, jumlah balita stunting di Kecamatan Kubu sebesar 8,76 persen, dan Februari 2023 naik menjadi 12,14 persen.

Khusus Desa Ban, tahun 2022 sebesar 17,64 persen atau 124 dari 1. 052 balita yang ditimbang di posyandu. Sedangkan data Februari 2023 turun menjadi 15, 27 persen atau 102 dari 999 balita yang ditimbang di posyandu.

Lebih lanjut, kata Artha Dipa, percepatan penurunan stunting berlandaskan Perpres 72/2021. Indonesia menargetkan prevalensi stunting nasional 14 persen pada 2024. Provinsi Bali 6,15 persen dan Karangasem 13,44. Menurut Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting Karangasem 9,2 persen, menurun signifikan dari tatun sebelumnya 22,9 persen.

“Kami yakin Karangasem mampu berada di bawah rata-rata provinsi tahun 2024 mendatang,” jelas Artha Dipa sembari berharap kegiatan ini mampu memengaruhi perilaku warganya terkait pola hidup demi generasi bebas stunting.

Kariyasa Adnyana yang tampil sebagai pemateri terakhir, mengemas kegiatan secara dialogis dan memberikan hadiah menarik bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan seputar stunting.

Wakil Bali di Senayan asal Busungbiu Buleleng ini, memang dikenal memiliki cara yang unik saat berdialog mau pun menyerap aspirasi masyarakat. Tak lupa ia menyajikan hiburan lucu namun edukatif.

Kariyasa berpandangan, model edukasi seperti ini lebih efektif, dari pada dibuat teralu tegang, malah masuk kanan ke luar kiri. Yang terpenting adalah substansi permasalahannya diterima dan dijalankan oleh masyarakat.

“Soal cara-cara pencegahan stunting saya rasa sudah banyak disampaikan oleh nara sumber, dan bisa diakses secara mudah di zaman internet. Mari wujudkan Indonesia Emas dari menjaga kesehatan keluarga masing-masing,” pungkasnya. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Honda Hadir di GIIAS Surabaya 2023, Bawa Visi Elektrifikasi Serta Tawarkan Program Penjualan Menarik

Rab Sep 20 , 2023
Dibaca: 204 (Last Updated On: 20/09/2023)  Honda hadir dengan tema Energize to Accelerate sebagai visi elektrifikasi Honda di Indonesia dengan display istimewa All New Honda CR-V RS e:HEV sebagai bagian teknologi Honda e:Technology dan  produk andalannya yaitu, All New Honda HR-V SE, All New Honda BR-V Prestige with Honda SENSINGTM, New Honda Brio RS, […]
Foto 6

Berita Lainnya