AMLAPURA-fajarbali.com | Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir di Karangasem tidak saja membuat sejumlah sungai mengalami peningkatan debit air namun juga mengakibatkan longsor terjadi di sejumlah titik.
Sedikitnya, BPBD Karangasem menerima empat laporan adanya longsoran yang menutupi akses jalan. Longsor terjadi di wilayah Desa Muncan, Desa Kunyit kecamatan Rendang,Desa Ban kecamatan Kubu dan Jalur Sanghyang Ambu, desa Bugbug kecamatan Karangasem.
Kepala BPBD Karangasem, IB Arimbawa, Selasa (23/1/2018) mengatakan, hujan dengan intensitas cukup tinggi terjadi sejak beberapa hari lalu. Bahkan, hujan kerap terjadi dari siang hingga dini hari yang membuat sejumlah tempat terjadi longsor dan pohon tumbang. Selain karena tanah yang cukup labil, longsornya tanah yang sampai menutupi akses jalan juga diakibatkan derasnya air yang dihasilkan oleh hujan.
“Seperti Senin kemarin hujan terjadi dari siang sampai pagi dini hari yang membuat disejumlah titik mengalami longsor dan jalan amblas,” ujar Arimbawa.
Untuk tanah longsor disertai pohon tumbang, pihaknya menerima laporan di empat titik, satu diantaranya jalan amblas. Penanganan pembersihan material longsoran tanah yang menutupi akses jalan, selain menerjunkan petugas BPBD juga menyertakan peralatan berat milik Dinas PUPR Karangasem. Sehingga mempercepat proses penanganan pembersihan longsor.
“Penanganan di Jalur Sanghyang Ambu dan di desa Muncan kita meminta bantuan ke dinas PUPR untuk mempercepat proses penanganan pembersiham material,” ujarnya.
Begitupula dengan pohon tumbang, pihaknya juga telah melakukan pembersihan untuk memperlancar akses lalu lintas warga. Namun, kata Arimbawa penanganan jalan amblas di Desa Ban tepatnya di dusun Panek belum bisa dilakukan penanganan mengingat lokasinya berada di zona radius 6 kilometer. “Disana jalanya tergerus sedangkan diatasnya ada kuburan, nah ini belum bisa kita lakukan penanganan karena berada di radius 6 kilometer,” ujarnya lagi.
Arimbawa juga mengatakan, penanganan bencana yang terjadi di luar radius 6 kilometer masih memungkinkan dilakuka penanganan dengan mempergunakan dana tanggap darurat kabupaten. Sementara karena lokasinya berada di dalam radius 6 kilometer, pihaknyanpun masih melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
“Kami masih survei karena lokasinya berada di dalam radius 6 kilometer, kalau di luar itu memungkinkan ditangani dengan dana tanggap darurat kabupaten,” ujar Arimbawa.
Arimbawa juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada mengingat cuaca yang sedang hujan. Pihaknya meminta, agar masyarakat jika merasa tidak nyaman agar bergeser kelokasi yang lebih aman terutama warga yang berada di wilayah rawan tanah longsor maupun banjir bandang. “Cuaca sedang tidak bagus, masyarakat agar tetap meningkatkan kewaspadaan,” pungkas Arimbawa. (bud)