https://www.traditionrolex.com/27 Warga Landih Geram, Bangkai Babi Dibuang Sembarangan Dipinggir Jalan - FAJAR BALI
 

Warga Landih Geram, Bangkai Babi Dibuang Sembarangan Dipinggir Jalan

(Last Updated On: 13/03/2020)

BANGLI – fajarbali.com | Ditengah merebaknya penyebaran penyakit Flu Babi Afrika atau ASF (African Swine Fever), warga banjar Landih, desa Landih, Bangli belakangan kian geram dan resah. Pemicunya, karena ulah oknum tak bertanggungjawab membuang bangkai babi tidak pada tempatnya. Bangkai babi yang masih dalam keranjang dan sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat tersebut, justru dibuang pelaku tak dikenal di tegalan bamboo milik warga yang notabene dekat dengan akses jalan raya.

 

Sesuai informasi yang berhasil dihimpun, Kamis (12/3/2020), adanya temuan seekor bangkai babi dalam keranjang bambu (ketumpung) yang dibuang di wilayah banjar Landih tersebut,  sempat diunggah di media sosial facebook sehingga viral. Pertama kali bangkai itu ditemukan oleh salah seorang warga bernama Wayan Pau, Kamis pagi kemudian dilaporkan kepada Kelian Dusun hingga  Perbekel Desa Landih, Wayan Suarta. “Tadi kami sudah melakukan cek lokasi. Memang benar, ada bangkai babi yang dibuang beserta ketumpungnya nyangkut disela-sela pohon bambu di tegalan milik salah seoarang warga kami,” ungkap Perbekel desa Landih, Wayan Suarta saat dikonfirmasi awak media.

Hanya saja, kata dia, lokasi tempat pembuangan bangkai tersebut berada di pinggir jalan raya. Tepatnya, dijalan menurun dari desa Landih menuju Pengotan yang notabene dibawahnya ada palinggih dan sumber mata air. Dampaknya, warga pun kian resah dan geram. “Bangkai babi yang dibuang dilokasi sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Itu membuat warga kami jadi resah, karena dikhawatirkan akan menyebabkan penyemaran lingkungan dan udara” jelasnya.

Kecemasan warga kian bertambah, mengingat, kejadian tersebut terjadi ditengah maraknya penyebaran virus ASF yang belum ada obatnya dan telah banyak menyebabkan ternak babi di Bali dan Bangli pada khususnya mati secara mendadak. “Warga kami semakin khawatir adanya pembuangan bangkai babi tersebut, akan menyebabkan penyebaran penyakit ASF menulari ternak babi mereka.  Selain itu, akibat pencemaran yang terjadi akan menyebabkan kebersihan dan kesehatan warga kami menjadi terganggu dan terancam,” sesalnya.

Atas kondisi tersebut, pihaknya meyakini pelaku pembuang bangkai babi tersebut bukan warga Landih, melainkan orang luar. Diperkirakan, pelaku pembuang bangkai babi tersebut diduga adalah salah seoarang oknum saudagar babi yang memang cukup banyak lalu Lalang dijalur tersebut. Namun hingga berita ini ditulis, bangkai babi itu masih dibiarkan di lokasi kejadian. Sebab, warga belum berani memindahkan karena takut akan penyebaran virus ASF yang kemungkinan ditularkan dari babi tersebut. “Kemungkinan besok (hari ini), baru kami laksanakan gotong-royong untuk memindahkan bangkai babi tersebut dari lokasi,”ujarnya. Tindak lanjut dari itu, pihaknya juga berharap pelaku pembuang babi yang tak bertanggungjawab tersebut segera bisa ditangkap agar dapat efek jera. (arw)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Sasar Wisdom, Wabup Sedana Arta Ajak Jajaran Forkompimda Promosikan Bangli ke Luar Daerah

Jum Mar 13 , 2020
Dibaca: 18 (Last Updated On: 13/03/2020)BANGLI – fajarbali.com | Dampak kian merebaknya isu virus Corona (Covid-19) telah membawa imbas pada anjloknya tingkat kunjungan pariwisata di Bali pada umumnya dan  Bangli pada khususnya. Sebagai alternative dan langkah untuk menjaga perputaran perekonomian masyarakat terutama untuk menggairahkan sector pariwisata kembali, kali ini Pemkab Bangli […]

Berita Lainnya