Sidang Paripurna DPRD Bangli Tetapkan KUA/PPAS Tahun 2021

(Last Updated On: )

BANGLI – fajarbali.com | Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sebagai dasar untuk menyusun Rancangan APBD Bangli tahun 2021 akhirnya telah ditetapkan oleh pimpinan DPRD Bangli bersama Kepala Daerah melalui sidang paripurna, belum lama ini.

Hasilnya, kalangan DPRD Bangli hanya mengkritisi rancangan target pendapatan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli yang dinilai terlalu over optimis ditengah kondisi pandemic Covid-19 saat ini.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Bangli, Komang Carles saat dihubungi Minggu (17/08/2020). Kata dia, dalam penetapan KUA/PPAS tahun 2021 tersebut sejatinya semua kegiatan OPD terpenuhi. “Hanya target pendapatan yang dirancang Disparbud mendapat koreksi dari teman-teman Badan Anggaran (Bangar),” jelasnya Komang Carles. Koreksi diberikan kepada Disparbud, lantaran awalnya target PAD dari pariwisata tahun 2021 dirancang sebesar Rp 28 miliar. “Hasil dari koreksi teman-teman Banggar target pendapatan dari Disparbud disepakti diturunkan Rp 15 miliar. Sehingga kita tetapkan diangka Rp 13 miliar. Ini berdasarkan asumsi realisasi pendapatan tahun 2020. Ini yang jadi acuan. Dalam hal ini, Disparbud dalam merancang target pendapatan terlalu optimis, seoalah-olah tidak dalam kondisi pandemic. Makanya ini dikoreksi oleh Bangar. Jadi ditetapkan pendapatan Disparbud ditarget hanya Rp 13 miliar, menyesuaikan pendapatan tahun ini yang dalam kondisi Covid-19. Itu saja yang mendapat koreksi. Sedangkan OPD penghasil lainnya sudah clear,” sebut Politisi Partai Demokrat asal desa Batur, Kintamani ini.

Dengan demikian, secara akumulasi diakui target PAD Bangli tahun 2021 juga akan mengalami penurunan. Hal ini juga mengacu dari realisasi tahun 2020. Dimana, pada tahun 2020 akumulasi target PAD awalnya dirancang 165 miliar. Namun setelah terjadi Covid, PAD kita disesuaikan dari 165 miliar menjadi Rp 100 miliar. Mengalami penurunan Rp 65 miliar karena situasi Covid-19. Sehingga untuk tahun 2021, tetap akan dirancang sekitar Rp 100 miliar juga,” beber Carles.

Lebih lanjut disinggung rencana anggaran untuk kelanjutan penanganan Covid-19 tahun 2021, kata Carles, dalam KUA/PPAS yang dibahas baru yang sifatnya umum-umum saja. Untuk detailnya, akan terlihat dalam pembahasan rancangan APBD. Meski demikian, dipastikan dampak pandemic Covid-19, akan tetap mempengaruhi semua sector. “Penurunan pendapatan secara drastis tetap akan terjadi karena dampak Covid ini. Seluruh pendapatan kita turun. Termasuk transfer pusat pastinya akan turun karena pendapatan negara juga mengalami penurunan,” ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua DPRD Bangli, I Wayan Diar. Kata dia, penetapan KUA/PPAS tahun 2021 telah dilakukan pada sidang paripurna yang digelar Sabtu (15/08/2020). “Dalam pembahasan KUA/PPAS ini kita tetap mendorong terkait penanganan Covid-19 agar tetap jadi skala prioritas dan harus diselesaikan tahun 2021,” tegasnya. Karena itu, program-program yang bisa dianggarkan tentunya yang masuk dalam skala prioritas dimasing-masing OPD. “Namun untuk detailnya, karena masih berupa KUA/PPAS, turunannya nanti pada pembahasan Rancangan APBD,” pungkasnya. (arw)
  

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Peringatan HUT Kemerdekaan RI Dilaksanakan Secara Sederhana, Bupati Bangli Ajak Masyarakat Bersatu Lawan Pandemi Covid 19

Sen Agu 17 , 2020
Dibaca: 19 (Last Updated On: )BANGLI – fajarbali.com | Ditengah masih mewabahnya pandemic Covid-19, Peringatan HUT RI ke -75 di Kabupaten Bangli, Senin (17/8/2020) tetap dilaksanakan secara sederhana. Apel bendera dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Bangli.  Save as PDF

Berita Lainnya