https://www.traditionrolex.com/27 Tahun 2030 Gianyar Target Bebas HIV/AIDS - FAJAR BALI
 

Tahun 2030 Gianyar Target Bebas HIV/AIDS

Dikatakan Ariyuni, data resmi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Gianyar dari tahun 1987 sampai dengan 31 oktober 2022 tercatat sebanyak 2.158 kasus. Sebanyak 208 ODHA meninggal dunia dan 1.489 ODHA On ARV atau sedang aktif melakukan pengobatan ARV.

 Save as PDF
(Last Updated On: 15/12/2022)
GIANYAR-fajarbali.com | Penularan HIV/Aids menjadi perhatian Dinas Kesehatan Gianyar. Dimana HIV dan AIDS bukan hanya menular pada kelompok populasi kunci atau berisiko yaitu kalangan pekerja seks, pelanggan seks. Sedangkan yang paling berpotensi tertular pada ibu rumah tangga dan bayi yang tertular melalui pasangannya. 
Hal ini dijelaskan Plt Kadiskes Gianyar, Ni Made Ariyuni, Kamis (15/12/2022) dalam acara Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada Warga Pengidap HIV/Aids di Gianyar. Dikatakan Ariyuni, data resmi dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Gianyar dari tahun 1987 sampai dengan 31 oktober 2022 tercatat sebanyak 2.158 kasus. Sebanyak 208 ODHA meninggal dunia dan 1.489 ODHA On ARV atau sedang aktif melakukan pengobatan ARV. Sedangkan kegiatan penanggulangan HIV DAN AIDS terdiri atas promosi kesehatan, pencegahan penularan HIV, pemeriksaan diagnosis HIV, pengobatan, perawatan dan dukungan dan rehabilitasi. 
 
Dikatakan lagi, di Tahun 2030 mendatang Bali, khususnya Kabupaten Gianyar bebas dari HIV dan Aids atau dengan Getting Three Zero. Untuk mencapai bebas HIV/Aids ini langkah dilakukan adalah pertama, menurunkan hingga meniadakan infeksi HIV baru, kedua; menurunkan hingga meniadakan kematian yang berkaitan dengan AIDS dan ketiga meniadakan diskriminasi terhadap ODHA. “Ya, ini harapan kita bersama, Bali dan khususnya Gianyar di Tahun mendatang bisa zero HIV,” harapnya. 
 
Sedangkan saat ini langkah yang dilakukan adalah peningkatan mutu dan jumlah layanan kesehatan AIDS, pembentukan klinik KTS, layanan PPIA, layanan Metadone, layanan IMS, layanan PDP atau pemberian obat ARV di rumah sakit maupun di semua puskesmas yang ada. Untuk pelayanan kepada pengidap HIV dengan layanan pada klinik KTS di 13 PKM, 2 RS daerah dan 2 RS swasta dan 1 Yayasan. Sedangkan untuk PDP telah tersedia di RS Sanjiwani Gianyar, PKM Ubud II dan PKM Sukawati I. 
 
Dalam lokakarya Kamis, Peningkatan Layanan Kesehatan HIV dan AIDS ini juga dihadiri Ketua Komisi II DPRD Gianyar, serta instansi terkait. Hadir pula sebagai narasumber Dr. Agus Suryadinata dari Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Made Maba, SKM dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar. Dalam lokakarya tersebut terungkap semakin banyak masyarakat mengetahui status hiv dan mendapatkan pengobatan ARV dini maka hal ini dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi hiv sehingga Indonesia dapat mencapai “3 zero” yaitu tidak ada infeksi baru hiv, tidak ada kematian akibat aids dan tidak ada stigma dan diskriminasi untuk mencapai eliminasi hiv pada 2030.sar
 Save as PDF

Next Post

Pembebasan Bayar Denda, Pendapat Retribusi KIR Gianyar Menurun

Kam Des 15 , 2022
Diakui Wayan Suamba, target atau realisasi tidak tercapai karena adanya kebijakan pembebasan pembayaran denda bagi penunggak retribusi KIR. "Target yang dipasang termasuk pembayaran denda, namun ada kebijakan pembebasan pembayaran denda, sehingga realisasi tidak tercapai," ujar Suamba. 
IMG_20221215_134128-00f1ada7

Berita Lainnya