https://www.traditionrolex.com/27 Sekda Gianyar Minta Dinas Pertanian Buat Kajian Terkait Krisis Irigasi di Subak Tegal Tugu - FAJAR BALI
 

Sekda Gianyar Minta Dinas Pertanian Buat Kajian Terkait Krisis Irigasi di Subak Tegal Tugu

(Last Updated On: 28/03/2018)

GIANYAR-fajarbali.com | Persoalan menurunnya debit air untuk Subak Tegal Tugu, Kelurahan Gianyar, oleh Sekda Gianyar Mede Gede Wisnu Wijaya agar dicarikan solusi yang tepat.

Karena dengan menurunnya debit air ini, wilayah subak tersebut, menyebabkan petani hanya bias menikmati masa tanam sekali dalam dua tahun. “Melihat kondisi itu, saya prihatin. Beberapa waktu lalu sudah ada pertemuan membahas persoalan ini,” jelas Sekda Gianyar, Made Gede Wisnu Wijaya, Rabu (27/3/2018).

Wisnu Wijaya menyebutkan sudah memerintahkan ke Dinas Pertanian untuk membuat kajian yang matang, terkait kebutuhan air irgasi untuk subak Tegal Tugu tersebut. Dipaparkannya, dengan luas subak yang ada di Tegal Tugu, berapa debit air yang sesungguhnya dibutuhkan. “Kajian ini mesti dibuat Dinas Pertanian, kalau tidak bisa buat kajian, undang saja Tim Ahli,” terang Wisnu Wijaya. Hal ini juga dibandingkan dengan debit air irigasi yang ada saat ini.

Paling tidak, menurut Wisnu Wijaya petani di Tegal Tugu bias menikmati masa bercocok tanam padi sekali dalam setahun dan kalau memungkinkan dua kali dalam setahun. “Kalau masa tanam padi sekali dalam dua tahun, ini sangat berpengaruh pada kesejahteraan petani dan ketahanan pangan,” ungkapnya lagi. Kondisi ini menurutnya akan memicu alih fungsi lahan besar-besaran kedepannya. Sehingga pemilik lahan bias berdalih, karena lahannya kering maka dialih fungsikan, “Ini kekhawatiran saya, akan berakibat ke alih fungsi,” jelasnya lagi.

Sedangkan kepada Dinas PU Gianyar, Sekda Gianyar meminta untuk menginventarisir tingkat kebocoran pada saluran irigasi yang mengarah ke Subak Tegal Tugu. Dari inventarisasi itu, akan ketahuan berapa debit air yang terbuang dan berapa debit air yang bisa diselamatkan. Dengan inventarisasi itu, menurutnya akan keluar angka berapa biaya normalisasi saluran irigasi tersebut.

Sedangkan terkait Bendungan Katulampo yang berlokasi di Desa Beng, Sekda Wisnu Wijaya juga menyebutkan akan mengkaji terkait debit air yang dibutuhkan untuk penunjang pariwisata tersebut. Disebutnya volume air untuk air terjun, kemungkinan bisa diperkecil agar lebih banyak ke saluran irigasi.

“Pasti ada solusi, segala opsi kami pertimbangkan. Yang jelas kami akan melihat kepentingan yang lebih banyak, khususnya untuk kesejahteraan,” tutupnya.

Sebelumnya, disebutkan sekitar 240 hektar lahan di Subak Tegal Tugu mengalami krisis air irigasi. Sehingga sekitar 300 petani disana, hanya bisa menanam padi sekali dalam dua tahun dan bahkan ada yang sengaja ditelantarkan atau ditanami komoditas lain. Persoalan ini juga sudah pernah dibahas beberapa kali di Pemkab Gianyar dank e DPRD Gianyar, namun sampai saat ini belum ada penyelesaian, sehingga petani bisa bercocok tanam dengan normal.(sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Peringatan HKG PKK Karangasem Digelar di Desa Muncan

Rab Mar 28 , 2018
Dibaca: 13 (Last Updated On: 28/03/2018)AMLAPURA-fajarbali.com | Seremonial Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Kabupaten Karangasem digelar di Desa Muncan, Kecamatan Selat, Karangasem, Rabu (28/3/2018).  Save as PDF

Berita Lainnya