https://www.traditionrolex.com/27 Menuju Era New Normal, Masyarakat Wajib Terapkan PHBS - FAJAR BALI
 

Menuju Era New Normal, Masyarakat Wajib Terapkan PHBS

(Last Updated On: 29/05/2020)

DENPASAR – fajarbali.com | Bali yang diwacanakan sebagai salah satu Provinsi di Indonesia untuk percontohan dalam penerapan new normal oleh pemerintah pusat membuat berbagai pihak melakukan persiapan dan menyusun protokol new normal di berbagai bidang, baik itu bidang pendidikan, Kesehatan, pariwisata, perindustrian, perhubungan dan lain sebagainya.

 

 

Disinggung soal penerapan new normal di bidang kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya MPPM mengatakan, semua butuh proses dan diharapkan menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Ini berbeda ketika Covid-19 belum mewabah, normal yang dulu akan berbeda dengan new normal yang akan diterapkan pemerintah sekarang.

 

“Dalam new normal, seluruh lapisan masyarakat wajib mengikuti standar protokol kesehatan di semua bidang kehidupan. Contohnya, ketika berbelanja ke pasar. Di pasar sudah harus terdapat tempat untuk mencuci tangan, pasarnya bersih, ada sanitasi lingkungan, penerapan physical distancing dan sebagainya,” ujarnya, Kamis (28/5/2020).

 

dr Suarjaya juga mengaku, pihaknya kini sedang menyusun protokol new normal di berbagai bidang. Dalam era new normal, semua bidang kehidupan sudah ada aspek keselamatan sehingga sangat baik bagi kesehatan. Oleh karena itu, semua masyarakat akan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh lini kehidupannya.

 

“Kita saat ini sedang dalam proses penyusunan. Untuk menyusun itu ada tahapan-tahapannya dan kita butuh sinergitas dari semua pemangku kepentingan. Tak kalah pentingnya juga adalah dukungan penuh dan ketaatan dari masyarakat itu sendiri dalam menjani hidup new normal,” imbuhnya.

 

Ketika penerapan new normal nanti sudah berjalan, dari pihak pemerintah akan tetap melakukan upaya pencegahan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 akibat transmisi lokal. Apabila suatu saat terjadi gelombang kedua maka semua sektor sudah harus siap.

 

“Jika sudah ada protokol kesehatan yang baik melalui promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif maka diharapkan tidak ada lagi lonjakan kasus Covid-19 berikutnya. Paling tidak jangan sampai ada kasus berikutnya. Kalau terjadi lonjakan kasus yang kita sudah bisa antisipasi dengan upaya upaya pencegahan sehingga tidak terus meluas,” ungkapnya.

 

Ditanya masalah kesiapan Bali dalam penerapan era new normal, dr Suarjaya menegaskan bahwa Bali mampu dan siap untuk dijadikan sebagai salah satu daerah percontohan new normal di Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari situasi saat ini, di mana Bali memang sudah menerapkan berbagai upaya pencegahan Covid-19.

 

“Walaupun masih ada transmisi lokal, hal itu karena masyarakat tidak disiplin dalam mematuhi imbauan maupun protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Bila semua masyarakat patuh dengan protokol kesehatan pasti tidak akan banyak terjadi penambahan kasus,” katanya.

 

Jika protokol kesehatan sudah dilakukan masyarakat secara disiplin, pihaknya yakin tidak hanya bisa menekan kasus Covid-19 saja, tetapi juga bisa mencegah penyakit infeksi lainnya. (dar).

 

 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Butuh Strategi Dalam Pemulihan UMKM Pascacovid-19

Jum Mei 29 , 2020
Dibaca: 13 (Last Updated On: 29/05/2020)DENPASAR – fajarbali.com | Pandemi Covid-19 membuat perekonomian seluruh dunia menjadi lesu, ekspor dan impor terjun bebas dan UMKM pun ikut runtuh. Dampak corona membuat permintaan produk UMKM menurun sehingga mempengaruhi kondisi keuangan.    Save as PDF

Berita Lainnya