DENPASAR-fajarbali.com |Tambahan pasien yang terpapar Covid-19 di Bali terbilang cukup tinggi. Meski angka kesembuhan pasien juga mengalami peningkatan, namun menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, MPPM kondisi tersebut dinilai masih memprihatinkan khususnya terhadap ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19.
Saat dikonfirmasi, Selasa (27/7/2021) dr Suarjaya mengatakan, sebagian besar rumah sakit di Bali kini tengah mengalami keterbatasan oksigen. “Pasokan dari Jawa sangat terbatas, sementara ketersediaan di Bali mulai langka. Kebutuhan oksigen untuk pasien covid jauh melebihi persediaan yang ada. Situasinya hampir tidak terkendali sebab kasus positif terus meninggi. Kita tegaskan masih dalam siaga satu,” ujarnya.
Ia menambahkan, pengadaan oksigen juga terbentur ketersediaan anggaran. Tingginya kasus menurutnya karena munculnya varian Delta. Dari hasil lab, ada 3 varian Delta yang terdeteksi di mana tingkat penularannya 7 kali lipat dibandingkan virus sebelumnya.
Baca Juga :
Badung Upayakan Ada Manajemen Oksigen untuk Kebutuhan Masyarakat
Covid 19 di Kabupaten Buleleng Kasus Terkonfirmasi dan Kematian Kian Meningkat
“Menghadapi melonjaknya pasien, kami telah menambah kapasitas tempat tidur di beberapa rumah sakit rujukan. Sebab membuat RS darurat sebagaimana wacana yang berkembang terbentur alat kesehatan dan SDM. Saat ini ada 62 RS yang merawat pasien covid di Bali,” terang dr Suarjaya.
Sebelumnya, anggota DPD asal Bali, Mangku Pastika juga sempat menanggapi situasi darurat ini. Pihaknya berharap ada terobosan yang dilakukan untuk pengadaan oksigen yang sangat dibutuhkan. Salah satunya dengan meminjam dana di Bank BPD Bali atau memanfaatkan dana CSR.
Ia juga mendorong semua potensi dimanfaatkan dalam menghadapi situasi darurat ini. Tak hanya itu, Mangku Pastika juga mengaku siap sumbang alat pengadaan oksigen serta meminta tokoh-tokoh untuk ikut membantu. Terkait ruang perawatan, ia menyarankan agar memanfaatkan hotel-hotel yang dikelola BUMN yang jumlah kamarnya cukup banyak. (car)