https://www.traditionrolex.com/27 Konsumsi Daging Babi Hari Raya Galungan Diprediksi Turun Ekonomi Menurun Daya Beli Masyarakat Sangat Menurun - FAJAR BALI
 

Konsumsi Daging Babi Hari Raya Galungan Diprediksi Turun Ekonomi Menurun Daya Beli Masyarakat Sangat Menurun

(Last Updated On: 17/04/2022)

GIANYAR – fajarbali.com | Pada Perayaan hari Galungan kali ini, konsumsi daging babi pada pada diprediksi akan turun. Hal ini karena daya beli masyarakat menurun karena dampak pandemi Covid-19, di sisi lain harga daging babi belakangan ini cukup tinggi. Masyarakat akan mengurangi pemanfaatan daging babi, dan mengunakan daging ayam sebagai alternatif.

Informasi di lapangan terkait persiapan menyambut Hari Raya Galungan, masyarakat akan mengurangi pembelian daging babi. Bahkan ada yang akan menggantikan konsumsi daging babi dengan daging ayam broiler, yang lebih terjangkau. Mahalnya harga daging babi menyebabkan banyak kelompok mepatung tidak akan memotong babi pada Hari Penampahan Galungan.

Salah satu Ketua Kelompok Mepatung, di Buahan Kaja, Payangan, I Wayan Sudita, Kamis (8/4/2021) kemarin mengaku tidak akan memotong babi saat penampahan Galungan. Hal ini karena banyak anggotanya tidak akan membeli daging babi.

“Saya maklumi anggota kami kesulitan membeli daging babi. Lebih baik tidak memotong babi. Dengan memotong seekor babi, maka pengeluaran warga Rp 375 ribu per anggota. Ini kalau babi potong dengan berat 100kg, kalau lebih bisa sampai Rp 400 ribu per anggota. Ini pun baru pengeluaran daging babi saja, belum lagi biaya pengeluaran bumbu, daging itik, ayam dan sarana upacara lainnya. Biaya untuk upacara Hari Raya Galungan bisa mencapai Rp 1 juta per kepala keluarga. Untuk musim sekarang ini cukup berat,” cetusnya.

Baca juga :
Jelang Galungan, Penjor Langsung Jadi Masih Menjadi Incaran Masyarakat
Jelang Galungan, Kekhawatiran Stok Daging Babi Langka

Tukang jagal babi, Made Rawi juga menyebut hal yang sama. Biasanya tiap Galungan dirinya memotong babi sampai 50 ekor. Namun kali ini hanya sekitar 25 ekor, itupun untuk berjaga-jaga kalau ada yang membeli. Dijelaskan lagi, biasanya 10 hari menjelang Galungan sudah ada warga yang memesan daging. 

“Kali ini sepi, baru satu dua warga. Faktor modal yang besar dibutuhkan, juga karena permintaan tidak sebesar Galungan sebelumnya,” jelas Rawi.

Kabid Peternakan, Dinas Pertanian Gianyar, Ngakan Putu Readi, mengatakan, untuk kebutuhan babi untuk Galungan di Gianyar mencukupi. Ketersediaan babi di Gianyar 20.466 ekor dengan produksi daging 12.280 kg. Sedangkan kebutuhan untuk Gianyar dengan penduduk 516.300 dengan perkiraan jumlah KK 103.260, dengan asumsi 10 KK membutuhkan babi satu ekor, sehingga Gianyar membutuhkan babi 10.326 ekor. Sedangkan di pasaran harga daging babi lebih dari Rp 85 ribu, sedangkan harga normal sekitar Rp 55ribu. (sar)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Terbentur Anggaran Tera Ulang Timbangan Pedagang Ditunda, Pedagang Diimbau Tidak Curang

Sen Apr 26 , 2021
Dibaca: 15 (Last Updated On: 17/04/2022)GIANYAR-fajarbali.com | Disperindag Gianyar untuk tahun 2020 dan 2021 ini tidak menggelar tera ulang metrologi kepada pedagang yang ada di Gianyar. Tera ulang ini tidak dilaksanakan karena terbentur dana dan keterbatasan alat reparasi timbangan atau dacin milik pedagang.  Save as PDF

Berita Lainnya