https://www.traditionrolex.com/27 Dinyatakan Sembuh, pasien Positif Pertama, Masih Jalani Karantina di Hotel Selama 14 Hari - FAJAR BALI
 

Dinyatakan Sembuh, pasien Positif Pertama, Masih Jalani Karantina di Hotel Selama 14 Hari

(Last Updated On: 27/04/2020)

AMLAPURA – fajarbali.com | Salah seorang pasien yang dikonfirmasi positif ccovid-19 pertama di Karangasem saat ini telah dinyatakan sembuh. Bahkan, pria 36 tahun ini telah keluar dari RS Rujukan. Hanya saja, pasien masih harus menjalani masa karantina lagi 14 hari di hotel yang disiapkan pemkab Karangasem. 

 

 

Dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, pasien asal Desa Bungaya Kangin ini, pada Senin (27/4/2002), menceritakan suka dukanya saat mulai dinyatakan positif covid-19, sampai 14 hari menjalani.perawatan disalah satu rumah sakit rujukan. Ia menceritakan, kalau dirinya berangkat dari Bali pada 11 Maret 2020 dengan tujuan negara Peru. Hanya saja sampai di Negara Brazil,dirinya mendapat info dan telpon dari agent pusat bahwa untuk keberangkatan smua crew cancel. “Saat itu saya tanyakan bagaimana kelanjutanya smua ini, dari pihak agent bilang lanjut perjalanan nanti dari pihak agent di Peru akan menjemput dan dibawa kehotel untuk nginep semalem.Akhrnya besoknya  tanggal 16 Maret  semua crew dikasi tiket untuk kepulangan kembali,” ujarnya. 

 

Lantas, ia bersama teman-temannya sampai di Bali pada tanggal 18 Maret 2020. Saat itu, katanya, belum ada kabar yang namanya untuk rapid test di bandara. Bahkan karantina, ia bersama dua orang temanya juga langsung pulang kerumahnya masing-masing. Namun, sebagai antisipasi, ia tidak memutuskan pulang ke Karangasem, tetapi memilih ketempat kos salah seorang keponakanya di Denpasar. “Saya memang mengantisipasi keadanan untuk isolasi mandiri ditempat kost ke keponakan selama 14 hari, setelah 14 hari itu barulah pulang ke Karangasem,” tuturnya.  

 

Singkatnya, selama 14 hari di Denpasar, ia sama sekalo tidak mengalami yang namanya sesak ,batuk  pilek bahkan panes. Diakhir  14 hari menjalani isolasi mandiri, ia memutuskan untuk balik lagi ke RSUP Sanglah bertujuan untuk menanyakan kelanjutanya menjalani rapid test. Sat itu pun, dokter mengatakan untuk saat ini belum ada alat untuk rapid. Dengan tidak ada keluhan apa-apa selama ini, akhirnya dokter memberi surat bahwa saya dinyatakan sehat. “Nah siangnya saya langsung pulang ke Karangasem kerumah,sampai rumah saya langsung telphon kadus bahwa saya sudah dirumah dengan surat keterangan sehat. Di rumah pun saya tetap jaga jarak sama keluarga.

 

Namun, malam hari pada 2 April 2020, ia  mengalami panes keluar keringat. Bahkan, selama tiga hari berlangsung panes keluar keringat. Selama tiga hari, ia tidak pernah kluar kamar. Bahkan makanan pun dirinha menuyuruh saudaranya menaruh diluar untuk antisipasi. “Karena 3 hari panes naik turun akhirnya saya telpon covid Karangasem minta solusi dan saran. Sekaligus menceritakan riwayat perjalanan selama ini. Sempat juga di bilang itu mungkin karena perubahan cuaca antara Denpasar dan Karangasem, disarankan mengecek ke Puskesmas atau klinik terdekat, dokter menyarankan kalau  dua  hari panes tidak turun diminta cek lab kerumah sakit,” tuturnya lagi. 

 

Bahkan, katanya lagi,ia berkali-kali melakukan konsultasi dengan satgas covid di Karangasem. Untuk mencari solusi, sampai akhirnya sempat di diagnosis kena DB karena trombosit mengalami penurunan, dan sempat di isolasi di RSUD Karangasem. Saat itu, panes sudah mulai hilang dengan kondisi baik tidak ada keluhan apa-apa. Kemudian, dokter memberi tahu untuk menjalankan procedure akan di swab. Karena hasil lab sendiri, menurut dokter tidak mengarah ke positif covid-19, akan tetapi ini memang precedur begitu katanya. “Sampai di RS unud kondisi saya tetap baik, tidak seperti yan diberitakan dan saya dengar selama ini. Selama saya di Unud saya terus ikuti procedure dari dokter dannperawat untuk kesembuhan dan semangat kluarga besar,saudara,kerabat,kawan yang selalu memberikan support dan medoakan untuk kesembuhan,” ucapnya. 

 

Sampai akhirnya tes swab saya slama dua kali hasilnya negatif. Ia pun katanya, saat ini masih menjalani proses karantina di hotel yang disiapkan pemerintah. Proses karantina ini pun bakal ditempuhnya selama 14 hari lagi. Namun ia sangat berharap,  dinas Kesehatnan dan pihak-pihak yang terkait agar lebih gencar mensosialisasikan dan melakukan pengarahan kepada masyarakat seperti apa pandemi covid-19 ini,bagaimana penyebaranya,bagaiman pencegahanya,terus bagaimana penangananya. “Karena saya kasus pertama kali covid di Karangasem otomatis keluarga saya harus di isolasi. saya khawatirkan jangan sampai masyarakat akan mendiskrimiinasikan,menjauhi bahkan mengucilkan keluarga saya,” harapnya. (bud).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Tiga Pasien Positif Covid-19 di Karangasem Dinyatakan Sembuh

Sen Apr 27 , 2020
Dibaca: 14 (Last Updated On: 27/04/2020)AMLAPURA – fajarbali.com | Dari 7 pasien yang dinyatakan positif covid-19 di kabupaten Karangasem, tiga orang diantaranya dinyatakan telah sembuh. Saat ini, pasien yang dinyatakan sudah sembuh ini masih menjalani masa karantina ditempat yang disiapkan oleh pemkab Karangasem,dan ada juga melakukan karantina mandiri, sedangkan satu […]

Berita Lainnya