https://www.traditionrolex.com/27 Tanggulangi Limbah Ribuan Bangkai Ikan Danau Batur Dinas PKP Bangli Ajari Petani Buat Pupuk dari Bangkai Ikan - FAJAR BALI
 

Tanggulangi Limbah Ribuan Bangkai Ikan Danau Batur Dinas PKP Bangli Ajari Petani Buat Pupuk dari Bangkai Ikan

(Last Updated On: 06/08/2021)

Bangli- fajarbali.com | Banyaknya kematian ikan yang terjadi akibat semburan belerang di kawasan Danau Batur, Kintamani benar-benar telah membuat Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli kewalahan melakukan pembersihan.


Pasalnya, tempat penampungan untuk limbah bangkai ikan di Bangli sangat minim. Akibatnya, sisa ribuan bangkai ikan itu kini telah menyebabkan danau terbesar di Bali itu tampak kumuh. Sebagian besar bangkai ikan yang telah membusuk tersebut, kini terdampar di sejumlah titik di pinggir danau Batur dengan bau yang tidak sedap.

Terkait persoalan itu, Dinas PKP Bangli kini mulai mengedukasi masyarakat setempat untuk bisa mengolah bangkai ikan menjadi pupuk organik. Hal ini diakui Kadis PKP Bangli, I Wayan Sarma saat dikonfirmasi awak media Minggu (01/08/2021).

Baca Juga :
Pemkot Denpasar Kembali Semprotkan Eco Enzyme di Seluruh Jalan Desa/Lurah di Kota Denpasar
Rayakan Hari Jadi Ke-3, DBS Treasures Private Client Perkuat Solusi Manajemen Terkurasi Lintas Generasi

Untuk menanggulangi limbah bangkai ikan tersebut, Sarma mengaku hampir setiap hari pihaknya telah menurunkan tim yang terdiri dari penyuluh perikanan dan penyuluh pertanian untuk melakukan edukasi dan praktek pembuatan pupuk dari bangkai ikan.

“Karena kewalahan lokasi penampungan, kita kini berupaya melakukan penanganan ditempat di lahan pertanian di sekitar Danau Batur. Kita sarankan bangkai ikan tersebut bisa diolah menjadi pupuk,” ungkapnya.

Lanjut Sarma, untuk pembuatan pupuk dari bangkai ikan,  tidak terlalu sulit. Bangkai ikan terlebih dahulu dievakuasi dari Danau untuk dikumpulkan kemudian dicampur dengan molase, decomposer dan dedak. Lanjutnya, bangkai ikan yang ditaruh dalam ember atau tempat lainnya terlebih dahulu diaduk hingga campuran merata. Kemudian dituangkan dalam  lubang selanjutnya ditaburi dengan dedak, lantas ditimbun.

“Selama ini kita sangat kewalahan tempat penampungan, kita harap dengan praktek pembuatan pupuk ini  petani bisa melakukan penanganan bangkai  ikan secara mandiri,”tegasnya.

Disampaikan kembali, pasca semburan belerang yang terjadi hingga dua tahap secara beruntun dalam satu bulan ini, telah menyebabkan puluhan ton ikan baik yang dipelihara dengan system keramba jala apung (KJA) maupun ikan liar mengalami kematian sporadis.

Tindak lanjut dari itu, upaya evakuasi pembersihan bangkai ikan telah dilakukan. Hasilnya, 25,9 ton bangkai ikan telah berhasil dievakuasi dan diangkut ke wilayah Pengotan untuk diolah jadi pupuk. Hanya saja, karena terlalu banyak ikan yang mati menyebabkan pihaknya kewalahan menanggulanginya.

Terlebih sampai saat ini, diakui Sarma, semburan belerang juga masih terjadi. Hal ini ditandai, dari kondisi warna air danau masih berwarna hijau keputihan dan masih tercium bau belerang.

Karenanya, kematian ikan sebagai dampak semburan itu akan terus terjadi. “Sampai saat ini kita telah berhasil mengevakuasi bangkai ikan sebanyak 25 ton lebih. Kita harap dengan penanganan bangkai ikan secara mandiri oleh petani, bisa menekan pencemaran di danau oleh  bangkai ikan yang sudah mulai membusuk,”pungkasnya. (ard)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Penyekatan Tetap Digencarkan, Tujuh Kendaraan Diputar Balik Dari Bangli

Jum Agu 6 , 2021
Dibaca: 4 (Last Updated On: 06/08/2021)Bangli- fajarbali.com | Dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kabupaten Bangli, penyekatan untuk memfilter masyarakat yang akan keluar masuk Bangli tetap intens digencarkan.  Save as PDF

Berita Lainnya