BANGLI – fajarbali.com | Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli bakal meranggkul Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tersebar di sejumlah kecamatan di Bangli. Tujuannya, untuk semakin menggairahkan sector pertanian, yang belakangan mulai banyak ditinggalkan kalangan generasi muda. Mereka nanti akan dibina untuk memanfaatkan lahan di pekarangan dengan mengembangkan tanaman dalam pot (Tabulapot).
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli I Wayan Sarma saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020) mengatakan semenjak virus Corona merebak, telah menyebabkan lesunya sector non pertanian. Kondisi itu, memicu sejumlah masyarakat mulai akan memanfaatkan lahannya lagi. Hal ini, memang telah sesuai himbauan Bupati Bangli, dimana masyarakat diminta memanfaatkan lahan yang ada untuk menyokong ekonomi yang sedang melesu ini. “Kita melihat di sejumlah desa masyarakat mulai muncul niatnya untuk menekuni pertanian kembali. Ini tentunya angin segar untuk kebangkitan pertanian di Kabupaten Bangli,”paparnya.
Gairah masyarakat untuk kembali menekuni sector pertanian ini, jelas dia, akan disokong oleh Pemkab Bangli. Dimana, pihaknya akan membuat sejumlah demplot pengembangan tanaman dalam pot, mulai sayur mayur dan tanaman buah dalam pot (tabulampot). Sementara untuk hidroponik, memang membutuhkan biaya lebh tinggi dan sumber daya manusia yang memadai. “Kita akan merangkul Kelompk Wanita Tani (KWT) yang tersebar di empat kecamatan dalam membentuk demplot ini,”ujar mantan Sedis PKP.
Lebih lanjut jelas dia, saat ini terdapat sekitar 156 Kelompok Wanita Tani di seluruh Kabupaten Bangli. Karena anggaran terbatas, maka nanti pihaknya memanfaatkan sejumlah kelompok tani yang ada di empat kecamatan. Dengan harapan, apa bila demplot yang dibangun nanti sukses, maka bisa diadopsi oleh KWT lain secara mandiri. “Anggaran yang kita miliki saat ini terbatas tidak semua KWT kita bisa manfaatkan,”tegasnya.
Lantas saat disinggung dengan ketersediaan pangan di Kabupaten Bangli, kata dia, beberapa bulan ke depan ketersediaan pangan di Kabupaten Bangli masih mencukupi. Apalagi, sejumlah subak di Kabupaten Bangli sejak Maret lalu telah memasuki musim panen. Jadi hal ini, bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang terdapak corona, yakni kehilangan mata pencaharian disektor lain untuk bisa bekerja dengan menjadi buruh panen. Sementara lahan sawah yang ada di Bangi saat ini mencapai 2.815 hektar tersebar di 113 subak. (arw)