https://www.traditionrolex.com/27 Satu Keluarga Sakit Menahun Mohonkan Uluran Tangan Gubernur - FAJAR BALI
 

Satu Keluarga Sakit Menahun Mohonkan Uluran Tangan Gubernur

(Last Updated On: 11/02/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Tidak hanya satu dua orang warga yang harus mengalami kemiskinan lantaran menderita sakit yang dideritanya. Sebagai contoh yang dialami oleh Putu Redita (42) asal Dusun Tegal Sari, Desa Sulanyah, Kecamatan Seririt. Redita merasakan miskin semenjak dirinya mengalami kebutaan yang dialami sejak Sembilan tahun silam.

 

Sebelum mengalami kebutaan, Redita menceritakan kalau dirinya tidak mengalami rasa sakit apapun kemudian saat sedang bekerja sebagai buruh serabutan saat itu dirinya merasakan buram pada kedua matanya kemudian saat bekerja dirinya langsung tidak bisa melihat hingga sekarang. Reditapun mengaku sempat memeriksakan kepada pihak medis dimana dari diagnose dokter yang smepat merawatnya ketika itu kebutaan yang dideritanya karena hepatitis B.”Saat itu saya bekerja sebagai buruh serabutan.

Dimana saat itu kami berkecukupan untuk makan namun saat saya bekerja tiba-tiba saja mata saya buram dan saya berusaha menenangkan diri namun selang beberapa jam kemudian saya sudah tidak bisa melihat apapun,”akunya saat dikonfirmasi, Senin (10/2/2020) pagi . Pria yang memiliki tiga orang anak buah perkawinannya dengan Luh Gede Ambarawati (41) itu menceritakan kalau anak pertamanya yakni Gede Agus Sandiyasa (19) menderita sakit Hydrocephalus yang dideritanya juga sudah menahun.

Upaya pengobatan dilakukan sejak Agus berusia 9 tahun, bukan hanya di Buleeng namun upaya pengobatan hingga ke rumah sakit yang ada di Denpasar. Namun hingga kini di memasuki usianya  19 tahun sakit Agus tak kunjung sembuah. Agus hanya tergeletak diatas kasur dalam amben rumhanya.”Anak saya itu juga mengalami sakit sudah bertahun-tahun. Kami juga sudah menjalani perobatan baik di rumah sakit atau non medis yang ada di Buleleng dan diluar buleleng namun sakit anak kami hingga berusia 19 tahun masih seperti itu,”tuturnya. Tidak hanya sampai disana, penderitaan yang dialami Redita.

Dimana anak keduanya Kadek Mertana (12) menderita pundak tinggi sebelah atau dalam bahasa kedokteran dikenal dengan istilah scoliosis. Sedangkan anak bungsu Redita, Komang Agra Cahya Pramudita (2) lahir premature. Penderitaan Redita juga ditambah dengan kehadiran kakaknya bernama Luh Tama (62) yang tinggal satu atap dengannya kini menderita patah tulang pada pangkal paha kanan sehingga wanita yang berusia renta itu harus rela terbaring diatas tempat tidur didalam kamar yang gelap dan bau pengap lantaran berak dan kencing ditempat tidur. Dengan kondisi tersebut, dirinya sangat mengharapkan peratian dari Gubernur Bali untuk bisa memberikan sedikit sedekah untuk bisa bertahan hidup ditengah satu keluarga yang mengalami sakit menahun.”Terus terang kami tidak bisa berbuat banyak, kami hanya meminta dan meminta.

Mudah-mudahan Gubernur Bali Wayan Koster bisa memberikan bantuan dan uluran tangan buat keluarga kami yang sudah mengalami sakit menahun. Kami sadar bahwa kami tidak mempu berbuat banyak untuk sembuh karena kami tidak memiliki biaya namun kami memohon uluran tangan untuk menyambung kehidupan,”pintanya sembari menghapus air mata yang menetes membasahi kedua pipinya. Bahkan Redita mengaku kini dirinya yang mengalami sakit kebutaan sebagai tulangpunggung keluarganya digantikan oleh sang istri yang kini bekerja sebagai tenaga serabutan.”Saya berharap bisa menghidupi keluarga saya namun apa boleh buat keadaan saya seperti ini mengalami kebutaan sehingga istri saya sekarang sebagai tulang punggung sebagai tukang serabutan.

Hanya sesuap nasi dalam satu hari sekali kami sudah bersyukur. Kami sangat mengharapkan adanya uluran tangan gubernur Bali Wayan Koster dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana untuk bisa memberikan sumber kehidupan buat kami walaupun sedikit,”pintanya lagi dengan belas kasian. (ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

6221 peserta CPNS Buleleng Ikuti SKD Asisten Karuna Apresiasi Proses Berjalan Tertib

Sel Feb 11 , 2020
Dibaca: 12 (Last Updated On: 11/02/2020)SINGARAJA – fajarbali.com | Sebanyak 6221 peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kabupaten Buleleng formasi tahun 2019 yang lolos administrasi selanjutnya mengikuti  Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang dilaksanakan di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Bali, Denpasar Timur, Senin (10/2/2020) pagi.    Save […]

Berita Lainnya