https://www.traditionrolex.com/27 Kasus Pencabulan Anak Bawah Umur, Korban Dirujuk ke RSJ Bangli Dinilai tak Layak - FAJAR BALI
 

Kasus Pencabulan Anak Bawah Umur, Korban Dirujuk ke RSJ Bangli Dinilai tak Layak

(Last Updated On: 25/03/2018)

SINGARAJA – fajarbali.com | Sudah jatuh tertimpa tangga lagi. mungkin hal seperti itu yang tepat buat korban pemerkosaan yang terjadi di Dusun Melanting, Desa Banjar, Kecamatan Banjar yang dialami oleh Melati (14) yang dilakukan oleh pamannya sendiri inisial IGK (65) yang tinggal satu halaman dengan korban. Dimana dalam penanganan kasus yang sudah dilaporkan ke Mapolres Buleleng dinilai masih jalan ditempat alias penanganan kasus tersebut sangat lamban. 

Hal itu membuat para advokat di Buleleng pun dibuat geram, lantaran lambatnya penanganan kasus ini. Hingga-hingga, mereka sempat ngelurug Mapolres Buleleng, guna mempertanyakan tindaklanjut kasus ini. Namun sayang dibalik masih proses penanganan kasus ini, ternyata kondisi Melati masih belum stabil. Kini korban pun disebut-sebut masih mengalami depresi berat. Kabarnya, Melati sempat dirujuk ke RSJ Bangli akibat depresi berat yang dialami. Namun faktanya, korban kini sudah dipulangkan dari RSJ Bangli. Melati pun kini dititipkan di salah satu rumah warga di Desa Sambangan, untuk proses pemulihan psikis. 
Informasi yang diterima, korban sengaja dititipkan di salah satu rumah warga, lantaran keterbatasan Buleleng yang tidak memiliki rumah aman untuk anak. ”Ya untuk sementara kami terpaksa titip di rumah warga yang ada di Kabupaten Buleleng karena dimana Buleleng belum memiliki rumah aman ya kami titip dirumah warga,” ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Buleleng, Riko Wibawa. 
Sementara, rujukan dari RSUD Buleleng terhadap Bunga untuk dibawa ke RSJ Bangli, justru menunjukan sejumlah kejanggalan. Awalnya, korban rencana dirujuk ke RSUP Sanglah untuk pemulihan psikis, namun nyatanya keluarga Melati malah menerima surat rujukan ke RSJ Bangli. ”Saya saat itu, minta waktu berpikir namun kami terus didesak,”kata Ida Kadek Ardika, kakak tiri korban. 
Lantaran bingung, ia mengaku, pasrah. Hingga akhirnya, Korban berangkat ke RSJ Bangli didampingi oleh seorang perawat kesehatan.”Sampai di sana (RSJ Bangli-red) saya ditelepon oleh adik yang mengatakan tidak mendapat pelayanan dan sama di RSUD Buleleng. Disana banyak orang teriak-teriak. Adik saya terpengaruh dan sempat kejang-kejang,” jelas Ardika. 
Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak pokja Bali, Ida Ayu Alit Rahmawati mengaku, sudah melakukan penelusuran terkait rujukan itu.”Saya sudah konfirmasi ke RSJ Bangl. Ini tidak benar sebetulnya, sebab hal pertama harus dilakukan adalah memulihkan kondisi fisik korban, baru bisa lanjut ke tahap pemulihan psikis, bukan ujug-ujug ke RSJ Bangli. Kalau orang itu tidak gila, kenapa ke RSJ,” ucap Dayu Alit. 
Kasi Pelayanan Sosial Anak dan Lanjut Usia Dinsos Buleleng, Niken Pujiastuti Tri Utami mengaku, heran atas rujukan itu.”Sebelumnya pihak rumah sakit, saya sudah kumpulkan disini (Dinsos Buleleng), ada dari P2TP2A), Yayasan Bunga Bali Denpasar), dan Ct yang menampung korban. Apapun keputusan yang akan diambil, harus menurut perintah saya. Tapi, itu beda,” sesal Niken, didampingi Satf Dinsos Alfonso. 
Seperti pemberitaan sebelumnya, Kasus pemerkosaan dibawah umur yang terjadi di Kabupaten Buleleng tepatnya di Desa Banjar, Kecamatan Banjar yang menimpa seorang siswa kelas VIII di SMP N yang ada di Desa Banjar sebut saja Melati (14) (nama samara) asal Dusun Melanting, Desa Banjar, Kecamatan Banjar yang menjadi korban pemerkosaan oleh pamannya sendiri bernama IBKS alias IBG (65) asal sama yang mengakibatkan Melati menjadi depresi berat bahkan harus menjalani perawatan ke RSJ Bangli lantaran korban mengalami lupa ingatan akibat perlakuan keji serta tidak manusiawi yang dilakukan sang paman. W – 008
 

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Indra Prayuda Terpilih Sebagai Ketua IOF Bali

Ming Mar 25 , 2018
Dibaca: 8 (Last Updated On: 25/03/2018)DENPASAR-fajarbali.com | Sebanyak 21 club offroad Bali berkumpul untuk mengikuti musyawarah daerah (Musda) ke I, Indonesia Offroad Federation (IOF) Pengurus Daerah (Pengda) Bali, di Inna Bali Hotel Denpasar, Minggu (25/03/2018).  Save as PDF

Berita Lainnya