https://www.traditionrolex.com/27 Polkesden Sebar 643 Calon Tenaga Kesehatan di Tiga Kabupaten, Bantu Pecahkan Persoalan Kesehatan - FAJAR BALI
 

Polkesden Sebar 643 Calon Tenaga Kesehatan di Tiga Kabupaten, Bantu Pecahkan Persoalan Kesehatan

Mahasiswa bakal disebar ke 25 desa di Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng. Implementasi KKN IPE dimulai 15: Januari mendatang, ditandai dengan penyerahan mahasiswa ke masing-masing Bupati/Pj Bupati tiga kabupaten tersebut.

 Save as PDF
(Last Updated On: 11/01/2024)

FOTO: KKN IPE-Pembukaan sekaligus pembekalan KKN IPE 2024 Polkesden, Kamis (11/1/2024).

DENPASAR – fajarbali.com | Kuliah Kerja Nyata Interprofessional Education (KKN IPE), Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar atau Polkesden tahun 2024, dibuka secara resmi, Kamis (11/1/2024) bertempat di Aula Direktorat Polkesden. Pembukaan ditandai dengan pembekalan kepada mahasiswa dan dosen pembimbing, secara offline dan online.

Ketua panitia, Dr. Komang Ayu Henny Achjar. SKM. M. Kep. Sp. Kom., membeberkan, KKN IPE 2024 yang mengusung “Sinergisme KKN IPE dalam Mewujudkan Transformasi Pelayanan Kesehatan Primer’’, merupakan program lanjutan dari KKN IPE 2023.

Tahun ini, pihaknya melibatkan 643 mahasiwa yang terdiri dari 361 mahasiswa diploma tiga dan 282 mahasiswa Sarjana Terapan. Mahasiswa bakal disebar ke 25 desa di Kabupaten Klungkung, Bangli dan Buleleng. Implementasi KKN IPE dimulai 15: Januari mendatang, ditandai dengan penyerahan mahasiswa ke masing-masing Bupati/Pj Bupati tiga kabupaten tersebut.

“KKN IPE difokuskan mendukung 6 pilar transformasi sistem pelayanan kesehatan nasional 2021-2024 yaitu transformasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, transformasi sistem pembiayaan kesehatan, transformasi SDM kesehatan dan transformasi teknologi kesehatan,” jelas Henny.

Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar Dr. Sri Rahayu, S.Tr.Keb., S.Kp, Ners., M.Kes., menyambut baik KKN IPE dengan harapan sinergi ini dapat memberikan kontribusi yang baik untuk meningkatkan kesehatan di masyarakat lokasi KKN.

KKN IPE 2024, menurut Sri Rahayu, secara umum bertujuan meningkatkan kompetensi mahasiswa pada program integrasi transformasi pelayanan kesehatan primer untuk mengatasi masalah kesehatan melalui pendekatan KKN IPE. 

Sedangkan tujuan khusus, untuk melakukan analisis data pre post perilaku masyarakat, kader dan petugas kesehatan, melakukan pengkajian data angka kesakitan dan kematian akibat penyakit, melakukan pengkajian data kesehatan (stunting, rabies, covid, imunisasi KIA-KB, penyakit menular dan penyakit tidak menular, pemberdayaan masyarakat), melakukan analisis masalah kesehatan.

Kemudian, membuat perencanaan kegiatan secara interprofessional, melakukan penguatan preventif di layanan primer (imunisasi (KIA-KB), skrining penyakit, pemantauan tumbuh kembang anak, remaja, lansia di posyandu, pemeriksaan kehamilan, edukasi kesehatan sebagai upaya promotif, penguatan kampanye kesehatan, melakukan pencatatan dan pelaporan, serta mempresentasikan hasil dalam seminar kelompok.

Ia melanjutkan, Polkesden sebagai institusi pendidikan tinggi vokasi bidang kesehatan mempunyai 6 jurusan (keperawatan, kesehatan lingkungan, kebidanan, gizi, kesehatan gigi, teknologi laboratorium medis).

Setiap profesi kesehatan dituntut memiliki domain kompetensi kolaborasi interprofesi sebagai tim pelayanan kesehatan seperti etika dan nilai, peran dan tanggung jawab, komunikasi interprofesi dan kolaborasi interprofesi.

Domain kompetensi kolaborasi interprofesi yang diharapkan, bagaimana tenaga kesehatan mampu bekerja sama dengan baik menggunakan konsep patient centered dan tetap menjaga keselamatan pasien, mampu melakukan refleksi kritis dan mentransformasikan pembelajaran interprofesi ke dunia kerja (praktik).

Lalu memahami perspektif stereotip dari profesi kesehatan yang lain dan menghargainya, mampu menjadi ketua tim (team leader) ataupun anggota tim (team member), mengetahui batasan-batasan profesi dalam kinerja tim, memahami peran dan tanggung jawab masing-masing profesi, mampu beropini atau berpendapat dengan rekan sejawat sesama atau berlainan profesi, serta mampu menjadi pendengar dan memberikan umpan balik yang asertif.

“Melalui kegiatan KKN IPE ini diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa Poltekkes Kemenkes Denpasar untuk terjun langsung memecahkan masalah kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes., memaparkan berbagai permasalahan kesehatan masih ditemukan di masyarakat seperti permasalahan dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi, tantangan dalam pengendalian rabies, penyakit menular dan masalah stunting.

“Dengan adanya kegiatan KKN IPE yang dilaksanakan Poltekkes Kemenkes Denpasar diharapkan dapat berkontribusi untuk menangani dan mengatasi masalah masalah kesehatan di masyarakat,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, turut hadir Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Dr. Drs. I Made Rentin, AP.,M.Si., dengan materi Kesiapsiagaan Bencana. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Klungkung dan Bangli yang menyajikan profil Kesehatan di wilayahnya masing-masing. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Mediasi di Polresta Gagal, Paul La Fontaine Putuskan Tetap Berjuang untuk Bertemu Anaknya

Kam Jan 11 , 2024
”Tidak ada penjelasan atau tidak ada alasan kenapa dari pihak mantan istri klien kami tidak mau bertemu atau melakukan mediasi,” jelas Devara K Budiman.
,  Paul La Fontaine

Berita Lainnya