https://www.traditionrolex.com/27 Evaluasi Pengendalian Lalat di Desa Sakti Manfaatnya Mulai Dirasakan Masyarakat - FAJAR BALI
 

Evaluasi Pengendalian Lalat di Desa Sakti Manfaatnya Mulai Dirasakan Masyarakat

tindak lanjut PkM pada pertengahan Juni 2023

 Save as PDF
(Last Updated On: 12/07/2023)

FOTO: EVALUASI PkM pelatihan pengendalian lalat dengan perangkap di Desa Sakti, Nusa Penida, Klungkung, Selasa (11/7).

 

DENPASAR – fajarbali.com | Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar (Polkesden) mengevaluasi pelatihan pengendalian lalat dengan perangkap di Desa Sakti, Nusa Penida, Klungkung, Selasa (11/7).

Pengabdi Utama, Mochammad Choirul Hadi, SKM, M.Kes., dikonfirmasi di Denpasar, Rabu (12/7) menjelaskan, evaluasi ini sesuai arahan Direktur Polkesden sebagai tindak lanjut PkM pada pertengahan Juni 2023.

“Evaluasi menjadi sangat penting untuk kita mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan dan kendalanya,” kata Choirul Hadi didampingi anggota pengabdi I Nyoman Sujaya, SKM, MPH, Dr. I Wayan Sudiadnyana, Nengah Notes, SKM, M.Si dan dibantu 3 orang mahasiswa Fajar Alfiansyah, A.A. Bagus Putra Wijaya, I Ketut Agus Ardika.

Choirul Hadi menambahkan, evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat dalam menindak lanjuti hasil pelatihan, peserta datang dengan membawa perangkap lalat yang dibuat oleh mereka dan telah dipasang di tempat tinggal mereka.  

Evaluasi dilakukan di tempat yang sama, yakni di Kantor Desa Sakti, dihadiri oleh 23 orang. “19 orang di antaranya adalah mereka yang pernah ikut pelatihan sebelumnya,” imbuhnya.

Tim menggunakan teknik wawancara langsung pada peserta yang hadir menggunakan kuesioner yang dibuat dalam Google Form dan dipandu oleh tim pengabdi didapatkan hasil bahwa 100% mereka yang datang ikut membuat perangkap lalat dan memasang perangkap lalat tersebut di tempat tinggal mereka, di antaranya 39% memasang di dapur, 39% di kebun, dan sisanya di teras rumah atau halaman depan tempat tinggal.

Ia mengungkapkan, ada 11% peserta yang menyatakan mereka membuat lagi perangkap lalat di rumah mereka, serta memasang umpan (attractant) lain selain methyl eugenol yang diberikan oleh pengabdi.

“Di akhir pertemuan para peserta diminta memberikan pesan dan kesan mereka terhadap terselengaranya pelatihan pengendalian lalat ini,” ujarnya.

Seluruh peserta menyatakan senang bisa membuat perangkap lalat sendiri dan yakin bahwa perangkap ini akan mereka bisa gunakan saat musim hujan dan musim buah yang biasanya akan banyak datang ke tempat tinggal mereka.

Seorang kepala sekolah dan dua orang guru SDN 7 Sakti yang ikut pelatihan menyatakan bahwa mereka akan menyampaikan materi ini untuk dikembangkan Bersama anak didik mereka di sekolah.

Manajemen BUMDES Sakti menyatakan siap mendatangkan Methyl eugenol bila diperlukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan terhadap umpan lalat.

Pelatihan ditutup dengan memberikan hadiah berupa perangkap lalat yang berbentuk jaring dan umpan Methyl pyrazin sebagai alternatif untuk upaya pengendalian lalat di Desa Sakti Nusa Penida. rl

 Save as PDF

Next Post

“Rethinking Recycling” Solusi Perangi Sampah Ibu Kota Bali

Rab Jul 12 , 2023
Komitmen pengelolaan sampah ini sudah dimulai sejak 2019 dan terselenggara untuk pertama kalinya yang dinamai “Desa Kedas” Sanur Kauh.
Rethingking

Berita Lainnya