AMLAPURA-fajarbali.com | Hampir selama 20 tahun kepemimpin soroh pasek Celagi, kabupaten Karangasem di pimpin oleh I Ketut Nerima. Minggu, (26/12), pasemetonan soroh Pasek Celagi menggelar paruman dan memilih I Nengah Suadi sebagai ketua umum kabupaten Karangasem periode 2021-2027, bertempat di Desa Tulamben, kecamatan Kubu. Paruman sendiri dihadiri oleh kelian dadia Pasek Celagi sejebag kabupaten Karangasem, serta ketua Umum Pasek Celagi Provinsi Bali, I Gede Darmawa.
Dalam kesempatan itu, Gede Darmawa berpesan, setelah adanya ketua yang baru agar semua Dadia Pasek Celagi harus pro aktif mendata pasemetonan yamg ada di kabupaten Karangasem. Disampaikan, paruman memilih ketua umum kabupaten lantaran ketua umum yang lama sudah hampir 20 tahun ngayah sebagai ketua sehingga diperlukan penyegaran. “Kabupaten Karangasem menjadi Kabupaten pertama yang kembali membentuk struktur kepengurusan dikarenakan ingin menjadikan Karangasem sebagai contoh di kabupaten lain mengingat Pura Kawitan Pasek Celagi terletak di Desa adat Pedahan, Kecamatan Kubu,” ucapnya.
Gede Darmawa juga mengharapkan,kepengurusan yang baru agar lebih dekat dengan para semeton Pasek Selagi hingga ke pelosok sekaligus mengayomi pasemetonan. Selain itu, kepengurusan yang baru ini, juga diminta untuk melakukan pendataan sehingga kesan bersaudara semakin erat. Untuk kabupaten lainya, kata Darmawa akan secepatnya dilaksanakan mahasaba dengan agenda serupa. “Pesemeton Pasek Celagi agar terdata keseluruhannya dan rasa menyamenya lebih kuat,” pesan birokrat yang berdinas di Pemprov Bali ini seraya meminta pengurus lama I Ketut Nerima duduk sebagai dewan penasehat.
Sementara itu, ketua umum terpilih, I Nengah Suadi mengaku bangga sebagai warih Pasek Celagi. Awalnya, sebut Suadi, dirinya sempat menolak ditunjuk sebagai ketua kabupaten karena khawatir dianggap nepotisme, mengingat masih sebagai keponakan Ketua umum Provinsi yakni I Gede Darmawa. Namun, katanya, atas permintaan para peserta paruman dan dasar ngaturang ngayah, dirinya pun menyanggupinya. “Dasar pasemetonan adalah menyame. Semoga semua pihak akan mendukung program progam yg akan dijalankan kelak, dan terimakasih atas kepercayaan ketum dan peserta paruman lain yang hadir,” ujarnya.
Untuk membantu menjalankan organisasi,sebut Suadi, dirinya langsung menunjuk Nyoman Radi yang saat ini sebagai bendesa adat Pedahan Kaja sebagai ketua harian. Ia pun mengaku,dalam waktu selama sebulan kedepan, kepengurusan di tingkat kecamatan sudah bisa teebentuk.(bud)