https://www.traditionrolex.com/27 Hindari Kemacetan, Diharapkan Pemecahan Lajur Kendaraan - FAJAR BALI
 

Hindari Kemacetan, Diharapkan Pemecahan Lajur Kendaraan

(Last Updated On: 04/08/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Guna menghindari kemecetan yang terjadi dijalan pantura Singaraja-Seririt tepatnya di simpang jalan Desa Kalibubuk yakni dikawasan Pantai Lovina, Kecamatan Buleleng lantaran padatnya kendaraan diharapkan bisa dilakukan pemecahan terhadap lajur kendaraan yang ada.

Dimana kendaraan yang melintas utamanya yang datang dari Barat dapat di pecah dengan menggunakan jalan pinggir sedangkan kendaraan yang datang dari Timur diharapkan dapat menggunakan jalan tengah yang merupakan jalan milik provinsi sehingga kemecetan tidak terjadi lagi. Seperti yang diungkapkan Made Darsa warga masyarakat Desa Kalibubuk, Kecamatan Buleleng yang kerap menghantarkan wisatawan yang ada di daerah Lovina. Dia mengharapkan peran Gubernur Bali Wayan Koster dalam melakukan penataan tethadap lajur kendaraan dengan berkoordinasi pemerintah daerah sehingga jalan2 yang ada di Kabupaten Buleleng terhindar dari kemecetan.

“Disini kan ada jalan Nasional, Provinsi dan jalan Kabupaten serta jalan desa. Tentunya agar tidak ada kemacetan utamanya jam krodit seharusnya dilakukan penataan dengan benar. Seperti misalnya lajur kendaraan dari Barat gunakan jalan pinggir dan yang dari Timur pakai jalan tengah sehingga tidak ada kemacetan yang terjadi,”harapnya. Bahkan dirininya juga mengakui kalau selama ini kemacetan selalu terjadi meskipun tidak panjang namun seiring pertumbuhan penduduk yang terjadi diyakini kemacetan akan lebih panjang kalau tidak dilakukan penataan sejak sekarang.

“Kalau sekarang kemacetan tentu tidak panjang namun kedepannya bisa tambah lama dan panjang. Dengan hal itu pemerintah utamnaya Gubernur Bali Wayan Koster agat segera membentuk tim untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah bukan untuk di Buleleng saja namun semua kabupaten guna melakukan penataan serta fungsi jalan agar tidak lagi dijumpai kemacetan,”imbuh Darsa. Lebih jauh tuturnya daerah macet yang ada di Buleleng merupakan daerah pariwisata yang diyakini membawa dampak perkembangan pariwisata di Bali Utara kalau kemacetan terus terjadi tentunya hal itu menjadikan para wisatawan dan pelaku wisatawan diluar Buleleng tidak nyaman untuk datang ke Buleleng.

“Buleleng kan merupakan kabupaten yang terus melakukan pembenahan diri utamnaya di sektor pariwisata namun kalau terus seperti ini tentunya wisatawan Bali Utara meles dikunjungi para wisatawan utamanya para pelaku wisatawan yang menghantarkan wisatawan untuk datang ke Buleleng lantaran kemecetan. Sedikitnya pemerintah bisa melakukan penataan disamping jauh dan jalan yang terjal dari Denpasar datang ke Buleleng namun kenyamanan yang ada di Buelelng dapat ditata sehingga para wisatawan dan pelaku wisatawan terus berdatangan ke buleleng mengajak para wisatawan mancanegara berlibur di Buleleng meskipun DTW yang sangat berjauhan seperti Pemuteran, Lovina, Munduk, Banjar dan yang lainnya. Dari DTW satu ke yang lainnya lumayan jauh hal ini diperlukan penataan yang sungguh-sungguh utamanya jalan yang tidak mecet lagi. Terus terang saja para wisatawan yang tinggal atau menginap di Bali Selatan datang ke Buleleng sudah capek luar biasa kalau ditambah jalan lagi macet bisa dibayangkan seperti apa bisa para wisatawan kapok nah hal itu perlu diperhatikan lagi oleh Gubernur Bali Wayan Koster,”tuturnya lantang. (ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pemulihat Dimasa Pandemik Dewan Buleleng Ingatkan Protokol Kesehatan

Sel Agu 4 , 2020
Dibaca: 13 (Last Updated On: 04/08/2020)SINGARAJA – fajarbali.com | Ditengah memasuki kehidupan baru (new normal) berbagai kegiatan yang dilakukan pemerintah daerah utamanya dalam memacu pemulihan kehidupan baru setelah prekonomian yang rusak akibat pandemic Covid 19 yang terjadi hal itu diharapkan tidak menyampingkan prilaku hidup yang sehat dan tetap mematuhi protokol kesehatan […]

Berita Lainnya