https://www.traditionrolex.com/27 Penuhi Asupan Gizi dari Pangan Lokal - FAJAR BALI
 

Penuhi Asupan Gizi dari Pangan Lokal

Kegiatan ini juga didukung tokoh masyarakat sekaligus Anggota Komisi IV DPRD Buleleng Ni Kadek Turkini. Ia optimis jika seluruh penduduk Desa Anturan sekitar 4500 KK kompak dan komitmen, Anturan akan bebas dari stunting.

 Save as PDF
(Last Updated On: 28/08/2023)

FOTO: Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Minggu (27/8/2023).

 

SINGARAJA – fajarbali.com | Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus, kerja sama Komisi IX DPR RI dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), berlanjut di Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Minggu (27/8/2023).

Perbekel Anturan I Ketut Soka, mengaku di wilayahnya terdapat empat bayi terindikasi kekurangan gizi. Namun sudah diantensi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) di bawah pengawasan Puskesmas Buleleng II.

Kegiatan ini diharapkan meningkatkan wawasan warganya di bidang kesehatan sehingga risiko terkena stunting bisa diminimalisir. “Kuncinya pada pemenuhan gizi dan sanitasi lingkungan yang bersih,” kata Soka.

Kegiatan ini juga didukung tokoh masyarakat sekaligus Anggota Komisi IV DPRD Buleleng Ni Kadek Turkini. Ia optimis jika seluruh penduduk Desa Anturan sekitar 4500 KK kompak dan komitmen, Anturan akan bebas dari stunting.

“Jika bersama-sama komitmen untuk mewujudkan program percepatan penurunan stunting, saya yakin Anturan akan berhasil menurunkan stunting. Tentunya hal ini untuk menciptakan Anturan yang sejahtera,” kata Turkini.

Kepala Perwakilan BKKBN Bali Sarles Brabar, menambahkan, misi BKKBN adalah bagaimana mewujudkan keluarga berkualitas di indonesia. Untuk itu para remaja diharapkan untuk menjaga kesehatan reproduksinya.

“BKKBN tidak hanya tentang alat kontrasepsi tetapi bagaimana kita mewujudkan keluarga yang ideal, ideal yang dimaksud di sini tidak berbicara kuantitas anak tetapi kualitas anak kita,” ungkap Sarles.

Masa 1000 HPK harus diperkuat dengan makanan gizi, makanan gizi tidak harus mahal, baik ayam ikan atau sayur-sayuraan lokal yang ada di wilayah masing-masing, hal ini yang dapat mewujudkan anak-anak yang sehat tanpa stunting.

“Yang kita harapkan ada hadirnya generasi penerus yang lebih kuat, sehingga Desa Anturan dapat menciptakan pejabat-pejabat yang mewujudkan Bali yang sejahtera,” harapnya.

Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana, kembali mengimbau kepada masyarakat untuk menikah di usia ideal wanita 21 tahun dan 25 tahun untuk laki-laki. Sebab, pernikahan di bawah umur berpotensi melahirkan bayi stunting.

“Saya imbau juga para remaja khususnya calon pengantin untuk menggunakan aplikasi elsimil (elektronik siap nikah dan hamil) , dan juga melakukan skrining kesehatan TB BB HB dan LILA 3 bulan sebelum menikah,” sarannya.

Sedangkan untuk pasangan usia subur disarankan menghindari 4 terlalu. Diakhir acara, Kariyasa memberikan bantuan kepada empat keluarga dengan anak terindikasi stunting di desa anturan dan dilanjutkan dengan sosialisasi media tradisional melalui bondres. Gde

 Save as PDF

Next Post

Bakti Sosial COMMVAG 2023, Satu Langkah Kecil untuk Perubahan Besar

Sel Agu 29 , 2023
salah satu program kerja Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Udayana, yang diadakan untuk merayakan hari jadi HIMANIKA
CommVag

Berita Lainnya