AMLAPURA-fajarbali.com | Setelah sempat mereda, kasus penyebaran covid-19 di Karangasem saat ini mulai menyasar sekolah. Terungkap, tiga siswa,dan satu guru di Karangasem dinyatakan terpapar Covid-19. Kasus ini pun di benarkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) I Wayan Sutrisna, Selasa (2/11/11).
Sutrisna mengatakan, ketiga siswa itu adalah dua orang siswa SMP dan satu siswa SD. Sutrisna juga mengaku sudah melakukan penelusuran kasus tersebut. Dikatakan, dua siswa SMP itu terpapar dari kluster keluarga, sedangkan untuk siswa SD terpapar di sekolah saat diberlakukanya Pembelajaran Tatap Muka (PTM). “Untuk siswa SD terpapar dari gurunya yang positif saat pelaksanan PTM,” ujar Sutrisna.
Sutrisna mengatakan, ketiga siswa dan satu guru itu berada di lingkungan Kelurahan Karangasem. Pasca ditemukan kasus penyebaran covid-19 itu, pihaknya pun telah melakukan swab antigen kepada para siswa SD dilokasi ditemukanya siswa dan guru terkonfirmasi covid-19. Sedangkan, untuk kasus siswa SMP juga telah dilakukan tracing kelingkungan asal yang bersangkutan. “Siswa yang ada di dua ruangan di SD telah diliburkan. Untuk di SMP satgas telah melakukan tracking terhadap satu ruangan asal siswa yang positif tersebut,”ujarnya.
Sutrisna juga menambahkan, meski ditemukan kasus siswa dan guru terkonfirmasi positif, pelaksanaan PTM tetap dijalankan seperti biasa. Pihaknya masih menunggu intruksi dari pimpinan untuk kelanjutan PTM di Karangasem. “PTM masih jalan, selanjutnya kita menunggu intruksi,” ujarnya lagi.
Sutrisna juga mengakui, kasus siswa dan guru terpapar covid-19 tentu saja sangat disayangkan. Padahal, sebelum PTM digelar pihak sekolah sudah diwanti-wanti untuk melakukan pengawasan yang ketat. Selain itu, proses belajar mengajar di masa pelaksanaan PTM sendiri telah diberlakukan dengan sistem shif. “Shif berjalan dengan baik sebagai upaya kami mencegah penyebaran,” ujarnya.
Pihaknya juga telah meminta kepada para guru untuk melakukan pengawasan secara bersama-sama. Terutama,sebut Sutrisna, saat siswa masuk pada shif kedua dan ketika ulang sekolah karena saat mereka berada di luar sekolah mereka berbelanja atau jajan di luar. “Ini adalah pembelajaran bagi kami,untuk lebih memperketat penerapan prokes,” ujarnya lagi. (bud)