https://www.traditionrolex.com/27 DBD Kembali Telan Korban Kali Ini Siswa SD Harus Hembuskan Nafas - FAJAR BALI
 

DBD Kembali Telan Korban Kali Ini Siswa SD Harus Hembuskan Nafas

(Last Updated On: 27/04/2020)

SINGARAJA – fajarbali.com | Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ada di Kabupaten Buleleng, Aedes Aegypti Kembali Makan Korban. Kali ini seorang bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Komang Sri Wahyuni (12) asal Desa Sudaji, Kecamatan Sawan harus menghembuskan nafasnya terakhir lantaran terserang ganasnya nyamuk demam berdarah pada Minggu (26/4/2020) lalu.

 

Menurut iformasi yang sempat dikumpulkan, Senin (27/4/2020)  siang menyebutkan korban yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas enam itu masuk ke RSUD Buleleng pada Jumat (24/4/2020) lalu karena mengalami tranbosit yang sudah tinggi yang bersangkutan di rawat di ruang ICU RSUD Singarja yang sudah tidak sadarkan diri. Dalam perawatan tiga hari satu malam itu akhirnya menghembuskan nafas.”Yang bersangkutan merupakan pasien rujukan dari Rumah Sakit Parama Sidhi Singaraja. Yang bersangkutan sudah mengalami DSS atau Dangue Shock Syndrome. Artinya, kesadarannya menurun, ujung kaki dan tangan dingin, serta trombositnya turun.

Dirawat tiga hari satu malam korban akhirnya meninggal dunia,”tutur Kasubag Humas RSUD Buleleng, Ketut Budiantara. Ditambahkan Budiantara, di RSUD Buleleng sendiri sudah merawat ratusan pasien Demam Berdarah terhitung Januari hingga April. Rinciannya pada Januari lalu RSUD merawat sebanyak 104 orang pasien, Februari sebanyak 176 pasien, Maret sebanyak 216 pasien dan di Bulan April hingga tanggal 27 April telah merawat sebanyak 110 orang pasein.”Jadi di RSUD Buleleng sudah ada tiga pasien DB yang meninggal.

Mereka berasal dari Desa Ringdikit, Kelurahan Banyuning dan Desa Sudaji. Ketiga pasien ini meninggal di Bulan April. Usia korban yang meninggal ketiganya masih di bawah 15 tahun,”beber Budiantara. Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra tak membantah jika kasus DB di Buleleng mengalami peningkatan yang signifikan. Menurutnya, lonjakan  kasus DB rutin terjadi setiap lima tahun sekali. Bahkan hingga Januari sampai April tercatat sebanyak 5 orang meninggal akibat DB.

”Kasus-kasus positif DB ini sudah dilakukan pembersihan sarang nyamuk, fogging di radius 100 meter dari lokasi korban gigitan nyamuk. Termasuk memberikan bubuk abate di air yang tergenang. karena cuaca sangat tidak menentu,”akunya. Bahkan Sutjidra mengharapkan kepada semua lapisan masyarakat agar tetap waspada sengan serangan nyamuk yang bisa mengakibatkan demam berdarah.”Kami terus mengingatkan kepada masyarakat agar terus waspada dengan nyamuk.

Mari kita melakukan PSN dengan mengubur dan menguras tempat penampungan air terlebih dimusim penghujan perkembangbiakan nyamuk sangat cepat,”tutupnya. (ags).

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Buleleng Maksimalkan Rapid Test Untuk Deteksi Awal

Sen Apr 27 , 2020
Dibaca: 4 (Last Updated On: 27/04/2020)SINGARAJA – fajarbali.com | Kabupaten Buleleng memaksimalkan penggunaan rapid test untuk deteksi awal kasus penyebaran Covid-19. Pengetesan swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR) akan dilakukan setelah hasil rapid test positif. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng Gede Suyasa saat […]

Berita Lainnya