Alami Struk Ringan, Anak Keterbelakangan Mental Harapkan Bedah Rumah Gubernur

(Last Updated On: 03/12/2019)

SINGARAJA – fajarbali.com | Keinginan pemerintah guna menghapus angka kemiskinan yang ada sepertinya belum bisa maksimal. Hal itu terbukti masih ada saja dijumpai beberapa warga masyarakat yang hidupnya dibawah garis kemiskinan.




Seperti yang dialami oleh Ketut Somayasa warga masyarakat yang berasal dari Banjar Dinas Menasa, Desa Sinabun, Kecamatan Sawan hidupnya sangat memprihatinkan. Soma yang kini menghandalkan hasil penjualan canang oleh sang istri lantaran dirinya tidak bisa bekerja karena menderita sakit lumpuh yang dideritanya dari beberapa tahun lalu membuat dirinya harus iklas menjalani kehidupan yang begitu pahit.

Bukan hanya itu, hasil pernikahannya bersama Ketut Sari memiliki tiga orang anak dimana anak pertamanya meninggal dunia karena sakit sedangkan anak keduanya bernama Ketut Resnawan (18) mengalami keterbelakangan mental atau idiot sedangkan anak ketiganya masih duduk dibangku sekolah dasar (SD).




Keluarga Somayasa menempati gubug reod dua kamar yang rumahnya terbuat dari dingding seng dan atapnya terbuat dari seng yang sudah rapuh dan berlantai tanah. Kehidupan Soma bersama keluarga sangat pas-pasan dan bahkan beberapa kali keluarga kecilnya sempat tidak menelan nasi lantaran tidak memiliki beras untuk dimasak yang hanya mengandalkan penghasilan sang istri sebagai penjual canang.

Dengan adanya hal itu, Somayasa sangat mengharapkan adanya peratian pemerintah utamanya Gubernur Bali Wayan Koster untuk bisa memberikan bantuan berupa bedah rumah.”Yang kami harapkan adanya peratian Gubernur untuk memberikan bantuan berupa bedah rumah,”harapnya. Bahkan Soma panggilan kesehariannya itu menuturkan disaat musim hujan rumah reod yang ditempatinya mengalami bocor sehingga sudah pasti mereka tidur tidak hanya sekali bila hujan turun kebasahan karena atap rumahna yang mengalami bocor.

”Rumah saya ini ini sudah tidak layak lagi ditempati utamanya disaat musim hujan. Atapnya sudah bocor bola kami tidur kami sering kebasahan. Baru seperti itu saya merasakan paling melarat didunia ini. Saya mengalami sakit lumpuh, anak saya yang mengalami keterbelakangan dan ditambah rumah kami yang bocor dan tidak layak huni. Terus terang saja batin kami menangis serasa hidup ini tidak adil,”terangnya sembari matanya berkaca-kaca. Bukan hanya itu, Soma juga sangat mengharapkan adanya uluran tangan buat biaya sekolah untuk anak bungsunya.”Ya kalau boleh saya minta biaya sekolah untuk anak kami yang terakhir,”pintanya. W – 008




 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Perampok dan Penebas Bule Spanyol Ditangkap di Sumbawa NTB 

Sel Des 3 , 2019
Dibaca: 12 (Last Updated On: 03/12/2019)DENPASAR – fajarbali.com | Tim Resmob Polresta Denpasar akhirnya membekuk perampok dan penebas wisatawan asal Spanyol Rosse Pie Leal (40) di wilayah Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pelaku berinisial WA (26) kini diboyong ke Denpasar untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.   Save as PDF

Berita Lainnya