https://www.traditionrolex.com/27 Bangunan Bambu Tempat Jamuan G20 Dikerjakan Perajin asal Belega - FAJAR BALI
 

Bangunan Bambu Tempat Jamuan G20 Dikerjakan Perajin asal Belega

Dikatakan, dirinya bekerja bersama 30 perajin bambu asal Desa Belega. Selama tiga bulan mengerjakan bangunan tersebut siang dan malam. Selain itu dari pihak rekakan terus mengawasi progres pelaksanaan dan memantau kualitas pekerjaan.

 Save as PDF
(Last Updated On: 06/12/2022)
GIANYAR-fajarbali.com | Tempat jamuan makan malam Presidensi G20 beberapa waktu lalu ternyata diikerjakan perajin Bambu dari Desa Belega. Pengerjaan dilakukan 30 perajin selama 3 bulan. Bahkan pengerjaannya siang dan malam, mengingat  target waktu yang ditetapkan mepet dan dibawah pengawasan ketat dari rekanan. 
Koordinator pekerja khusus bangunan bambu, Kadek Sena Antara asal Desa Belega menyebutkan dirinya mendapat tawaran dari rekanan untuk menggarap bangunan yang keseluruhannya dari bambu. “Kalau tidak salah, pada Agustus lalu kami ditawari mengerjakan proyek tersebut, kami melihat  disain dan memperkirakan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk,” jelas Kadek Sena Antara. Dimana bangunan yang dibuat dengan diameter 31 meter dan ketinggian lebih dari 10 meter semuanya menggunakan bahan bambu. Dikatakan Sena Antara, pengerjaan jauh lebih rumit dari bangunan yang pernah digarap, “Ini lebih besar, lebih rumit dan astungkara bisa selesai tepat waktu,” jelasnya. 
 
Dikatakan, dirinya bekerja bersama 30 perajin bambu asal Desa Belega. Selama tiga bulan mengerjakan bangunan tersebut siang dan malam. Selain itu dari pihak rekakan terus mengawasi progres pelaksanaan dan memantau kualitas pekerjaan. Dikatakan lagi, setiap kebutuhan alat dan bahan selalu tersedia sehingga pengerjaan tidak mengalami hambatan. “Ya, kadang juga lelah tiap hari mengurik bambu. Namun karena bangunan yang dibuat untuk kegiatan internasional, kami tahan-tahan keinginan pulang,” bebernya. 
 
Untuk pasokan bambu didatangkan bambu berkualitas dari Kabupaten Tabanan dan Bangli. “Bahan-bahan dipilih yang berkualitas, sesuai diameter dan tua,” jelasnya. Beruntung pengerjaan bisa selesai tepat waktu dan tidak ada hambatan sama sekali. Dimana pekerja yang bergabung juga sudah memiliki pengalaman dan terampil mengerjakan bangunan bambu sampai ke Sumba, Lombok dan daerah lainnya. Bahkan disebutnya ada 15 pekerja lain sedang mengerjakan proyek bangunan bambu di India. “Kami sangat bangga, bahwa bangunan kami bisa digunakan kegiatan yang berskala internasional, kami juga banyak belajar dari manajemen waktu dari rekanan,” jelas Sena Antara bangga
 Save as PDF

Next Post

Pengidap HIV di Gianyar Terus Bertambah

Sel Des 6 , 2022
Untuk Pengobatan ARV bagi ODHIV (Orang Dengan HIV) sampai Bulan Oktober 2022 di Kabupaten Gianyar sejumlah 1.048 orang ODHIV yang rutin melakukan pengobatan HIV. "Karena di seluruh sarana pelayanan kesehatan telah ada pelayanan HIV, diharapkan kesadaran masyarakat untuk tes HIV di tempat pelayanan kesehatan terdekat, yang bila positif HIV, bisa memperoleh pengobatan ARV secara dini," ajaknya.
IMG_20221206_133317-c5df382f

Berita Lainnya