https://www.traditionrolex.com/27 Pola Hidup Tak Sehat dan Kurangnya Asupan Vitamin D Picu Obesitas - FAJAR BALI
 

Pola Hidup Tak Sehat dan Kurangnya Asupan Vitamin D Picu Obesitas

(Last Updated On: 01/05/2021)

Denpasar-fajarbali.com | Diet mulai besok, menjadi kalimat yang sering diucapkan bagi seseorang yang terlanjur melanggar ketentuan dietnya karena tergoda dengan nikmatnya makanan yang tersedia. Kondisi ini menurut dokter ahli gizi klinik, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, dr. I Wayan Gede Sutadarma, M.Gizi, Sp.GK menjadi hal yang wajar terjadi pada masyarakat saat ini karena kemajuan teknologi.

“Namun demikian, konsekuensi dari kondisi ini adalah tingkat obesitas di masyarakat sangat tinggi. Obesitas sendiri saat ini tidak saja menimpa orang dewasa saja, namun obesitas juga menjadi momok bagi anak-anak, hal ini tidak terlepas dari trend gaya hidup anak-anak saat ini yang lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah tanpa melakukan aktivitas fisik seperti anak-anak pada umumnya,” ungkapnya, Senin (26/4/2021).

Obesitas sendiri dijelaskan dr. Suta merupakan penumpukan lemak yang berlebihan akibat adanya ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama. Penyebab utamanya adalah karbohidrat dan lemak. Untuk di Indonesia, obesitas baru disadari sebagai penyakit setelah ada komorbid-nya. Seperti gula darah naik, kolesterol gangguan ginjal dll.

“Untuk penyakitnya sendiri, dokter akan memberikan obat sesuai dengan keluhannya, sedangkan untuk obesitasnya, dokter akan menyarankan untuk menurunkan berat badan si pasien,” terangnya.

Selain disebabkan oleh tumpukan lemak dan karbohidrat yang berlebihan, obesitas ini juga disebabkan oleh kekurangan vitamin D. Karena fungsi dari vitamin D adalah untuk membantu tubuh dalam menyerap kalsium untuk kesehatan tulang tidak maksimal. Defisiensi vitamin D dapat terdeteksi oleh kelenjar hipotalamus yang merupakan bagian terkecil dari otak untuk mendorong pembentukan jaringan lemak lebih banyak dan meningkatkan hormon rasa lapar.

“Defisiensi vitamin D dapat disebabkan kurangnya asupan jenis makanan sumber vitamin D karena hanya terdapat pada jenis makanan tertentu. Jika kesulitan untuk memenuhi asupan vitamin D maka dianjurkan untuk terpapar sinar matahari setiap hari selama 5-30 menit per hari atau mengonsumsi vitamin D 15 mcg atau sekitar 600 IU per hari,” imbuhnya.

Selain itu, manfaat vitamin D juga diketahui berperan dalam mengatur pematangan sel lemak dan sifat dari vitamin D ini adalah melarutkan lemak.

“Vitamin D juga diperlukan untuk memproduksi dan mengatur kerja sistem endokrin,” tandasnya.  (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Vaksinasi dan Prokes CHSE Masih Menjadi Prioritas untuk Pemulihan Pariwisata

Sab Mei 1 , 2021
Dibaca: 11 (Last Updated On: 01/05/2021)Mangupura-fajarbali.com | Adanya wacana akan dibukanya pariwisata Bali pada Juni-Juli mendatang, membuat para pelaku usaha di sektor pariwisata optimis dan berharap dukungan serta peran aktif semua pihak agar penanganan Covid-19 semakin maksimal.  Save as PDF

Berita Lainnya