https://www.traditionrolex.com/27 KTT AIS Forum 2023 Bakal Digelar Di Bali, Tangani Permasalahan Kelautan - FAJAR BALI
 

KTT AIS Forum 2023 Bakal Digelar Di Bali, Tangani Permasalahan Kelautan

(Last Updated On: 10/08/2023)

Media Briefing AIS Forum 2023 & WWF ke-10, di BNDCC, Kawasan The Nusa Dua Bali, Rabu (9/8). (Foto: Fajar Bali)

 

MANGUPURA-fajarbali.com | Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum. Pertemuan yang berlangsung dua hari (10-11 Oktober 2023) itu mengambil lokasi di Nusa Dua, Bali. Dalam upaya mendukung kesuksesan penyelenggaraan acara tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan menyediakan Media Center.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Usman Kansong, saat Media Briefing AIS Forum 2023 yang dirangkai dengan Pertemuan World Water Forum (WWF) ke-10, di BNDCC, Kawasan The Nusa Dua Bali, Rabu (9/8).

“Diperkirakan akan ada 500 hingga 1.000 jurnalis dari dalam dan luar negeri hadir di acara itu, sehingga kami akan menyiapkan media center yang lengkap, minimal seperti pada event G20 dan KTT ASEAN, untuk jumlah pastinya menunggu registrasi media dibuka yang diperkirakan mulai akhir September 2023 nanti. Media Center AIS Forum 2023 rencananya akan beroperasi pada 9-13 Oktober 2023, yang berlokasi di kawasan Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC),” ungkap Usman Kansong.

Pihaknya menyebutkan bahwa KTT AIS yang menjadi wadah kerja sama 51 negara pulau dan kepulauan itu tidak hanya sekedar pertemuan namun menekankan solusi konkrit terkait empat masalah yakni mitigasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim.

Sementara itu, Direktur Informasi Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kominfo, Septriana Tangkary, dalam kesempatan yang sama menambahkan jika media center sebagai pusat informasi dari penyelenggaraan KTT AIS Forum 2023 akan dilengkapi dengan fasilitas ruang kerja/briefing media, tempat distribusi khusus pusat siaran Internasional, area makan dan perhotelan, ruang konferensi pers, simultan interpreter, media lounge, internet berkecepatan tinggi, serta perangkat komputer dan laptop.

Sejak diinisiasi pada 2018, total negara anggota AIS Forum kini mencapai 51 negara, berbagai rangkaian pertemuan tingkat pejabat tinggi dan menteri negara AIS Forum pun telah diadakan untuk membangun dan menguatkan kolaborasi antar negara AIS. Pada AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Bali, 11 Oktober 2023, Indonesia juga akan mengundang ke-51 negara-negara itu untuk bergabung dalam berbagai pertemuan di tingkat pejabat tinggi, tingkat menteri dan tingkat kepala negara. Tema utama AIS Forum 2023 adalah Fostering Collaboration, Enabling Innovation, for our Ocean and Our Future dengan menekankan pada blue economy, our ocean,our future, dan solidarity.

Sementara itu, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim dan Kawasan Perbatasan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Sora Lokita mengemukakan, AIS Forum adalah inisiasi Indonesia untuk merespon kepentingan serta keinginan masyarakat. AIS Forum disebut bukan sekadar forum berbincang, melainkan lebih pada wadah yang mampu melahirkan kegiatan konkrit serta menguntungkan bagi negara pulau dan kepulauan. “Banyak sekali program dan solusi konkrit. Kita tidak mau hanya ngomong-ngomong, kita mau program konkrit. Ini yang menarik bagi negara pulau dan kepulauan. Ini juga yang membuat mereka nyaman untuk bisa berkolaborasi dengan Indonesia,” sebutnya.

Senior Adviser for Climate and Environmental Governance United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia, Dr. Abdul Wahid Situmorang menjelaskan, Indonesia ingin menawarkan solusi yang bisa dipergunakan dan diadaptasi di seluruh negara, baik maju maupun berkembang. “Oleh karena itu, di Sekretariat AIS Forum sekarang ini, kami mengumpulkan berbagai macam solusi yang juga sudah dilakukan oleh pemerintah Indonesia, oleh para pemangku kepentingan yang ada di Indonesia dan juga para pemangku kepentingan di negara pulau dan kepulauan yang lainnya,” ucapnya.

“Kami kumpulkan, kami sebut sebagai AISpedia. Dan kemudian solusi-solusi tersebut itulah yang kami pergunakan sebagai platform untuk bekerjasama dengan negara pulau dan kepulauan yang lainnya,” imbuhnya.

Abdul Wahid lebih lanjut menyampaikan, AIS Forum juga ingin mengandeng seluruh komponen, termasuk generasi muda dan perempuan dalam pemecahan berbagai permasalahan. Permasalahan yang dimaksud seperti perubahan iklim dan pencemaran laut. “Masalah di laut terutama sampah plastik, memanfaatkan ekonomi biru yang berkelanjutan dan juga mengelola laut dalam konteks tata kelola yang baik,” pungkasnya. (M-001/Fajar Bali)

 Save as PDF

Next Post

Dari Peternak Babi hingga Pelaku Pariwisata Komit Terjun ke Politik

Kam Agu 10 , 2023
Goal terbesarnya memenangkan Prabowo Subianto, Ketum Gerindra sebagai Presiden RI
Tagel

Berita Lainnya