Rencana Pembangunan Kereta Gantung di Badung Utara Masuk Tahap Study Kelayakan

(Last Updated On: 16/01/2018)

MANGUPURA-fajarbali.com | Rencana pengembangan pariwisata di Badung utara, khususnya pembangunan kereta gantung akan memasuki studi kelayakan atau Feasibility Study (FS) tahun ini. Kereta yang rencananya meluncur dari Jembatan Tukad Bangkung ke Air terjun Nunung serta sebaliknya tersebut diharapkan menjadi ikon bagi pariwisata setampat.



Dikatakan Kepala Dinas Pariwisata, I Made Badra belum lama ini, tahun ini akan dilaksanakan FS segera. Dengan demikian, nantinya akan diketahui kelayakan rencana pembangunan kereta gantung tersebut atau tidak. “Tahun ini akan dilaksanakan FS. Nanti akan segera dilelang,” ujarnya.

Kereta gantung tersebut merupakan upaya Pemkab Badung dalam pemerataan pariwisata daerah selatan dan utara. Dengan demikian, didukung dengan agrowisata setempat, diharapkan dapat menggaet para wisatawan, baik domestik maupun manca negara nantinya. Di samping agrowisata, akan dibangun pula wahana-wahana pendukung di sepanjang lintasan kereta gantung tersebut, sehingga wisatawan bisa turun dan menikmatinya. Sementara untuk FS diperkirakan menghabiskan anggaran sekitar Rp 500 juta.

Sementara itu, anggota DPRD Dapil Petang, Nyoman Suka saat dikonfirmasi, Minggu (14/1/2018) mendukung rencana pengembangan pariwisata tersebut. Hal itu, kata dia, sudah disampaikan di akhir masa persidangan tahun lalu. Pasalnya, kata Suka Badung utara memang perlu ikon pariwisata khusus. Apalagi selama ini sudah ada Jembatan Tukad Bangkung yang cukup dikenal wisatawan. “Jadi pengembangan pariwisata ini kami dorong. Apakah bentuknya kereta gantung dan sebagainya, yang jelas bisa menjadi ikon pariwisata Badung utara,” ungkapnya.

Hal itu katanya, sebagai wujud nyata dukungan pemerintah terhadap Badung utara. Pasalnya yang terjadi selama ini, pengembangan pariwisata lebih pesat di Badung selatan. Dengan adanya ikon baru di Badung utara nantinya, maka ‘kue’ pariwisata bisa merata. “Jangan sampai wacana saja pemerataan pariwisata ini, tapi harus kita wujudnyatakan,” tegas anggota Komisi II DPRD Badung itu.

Di samping itu kata politisi Partai Golkar tersebut, pihaknya juga memiliki ide pengembangan wisata air di kawasan tersebut. Namun demikian, tentunya harus ada kajian lebih lanjut. “Kami juga punya ide dikembangkan wahana berupa wisata air, tapi harus ada kajian untuk itu. Mungkin nanti akan kami bahas lebih lanjut,” tandasnya. (put)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Cuaca Ekstrim, 23 Desa di Klungkung Rawan Longsor

Sel Jan 16 , 2018
Dibaca: 7 (Last Updated On: 16/01/2018)SEMARAPURA-fajarbali.com | Sejak beberapa hari terakhir, wilayah Kabupaten Klungkung terus dilanda hujan deras disertai angin kecang. Bencana pohon tumbang silih berganti terjadi. Tak hanya itu, Senin (15/1/2018) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung juga telah memetakan 23 desa/kelurahan di Klungkung rawan dilanda tanah longsor.  Save […]

Berita Lainnya