https://www.traditionrolex.com/27 Berdayakan Ibu Rumah Tangga Pantau Jentik, Upaya Tim Dosen Kesling Polkesden Tekan DBD di Sesetan - FAJAR BALI
 

Berdayakan Ibu Rumah Tangga Pantau Jentik, Upaya Tim Dosen Kesling Polkesden Tekan DBD di Sesetan

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat, terutama mengendalikan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

 Save as PDF
(Last Updated On: 31/10/2023)

FOTO: Pengabdian kepada masyarakat dengan memberdayakan ibu rumah tangga sebagai garda terdepan pengendalian jentik di Kelurahan Sesetan.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Tim Pengabdi/Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan (Kesling), Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar, yakni Anysiah Elly Yulianti, SKM, M.Kes. (ketua), dan I Ketut Aryana (anggota), memberdayakan para ibu rumah tangga di Kelurahan Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, untuk memantau jentik nyamuk.

Kegiatan yang dikemas dalam Pengabdian kepada Masyarakat Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tersebut, bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setempat, terutama mengendalikan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

“Kegiatan pengabdian masyarakat yang ditujukan pada ibu rumah tangga bertujuan agar masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang  ciri ciri dan sifat nyamuk aedes aegypti, bahaya dari penyakit akibat nyamuk seperti DBD, pentingnya 3M Plus, serta mengajak ibu rumah tangga untuk berperan aktif dalam pemantauan jentik nyamuk secara berkala di rumah masing masing,” jelas Anysiah, di Denpasar, Senin (30/10/2023).

Menurut Anysiah, Kelurahan Sesetan memiliki luas wilayah 68.500 ha/m2. Sehingga Sesetan menduduki peringkat ketiga kelurahan terbesar di Indonesia. Luas wilayahnya bertalian erat dengan kepadatan penduduk. Hal ini tentu berimbas pada kompleksitas berbagai persoalan kehidupan, salah satu kesehatan.

Kelurahan Sesetan juga merupakan daerah endemis penyakit demam berdarah. Kasus DBD masih terus ditemukan. Walaupun sudah ada tenaga jumantik, namun jumlahnya hanya 20 orang.

“Sehingga perlu dibantu dengan pemberdayaan ibu rumah tangga dalam pemantauan jentik untuk memutus rantai penularan penyakit demam berdarah,” imbuhnya.

Anysiah melanjutkan, kegiatan pengabdian kepada masyarakat dimulai dengan memberikan pre-test terkait pemahaman dasar mengenai nyamuk. Selanjutnya dilakukan dengan pemaparan dengan slide presentasi mengenai nyamuk.

Setelah itu ibu rumah tangga di uji pemahaman dengan memberikan post-test yang menunjukan meningkatnya skor yang signifikan dari persentase pre-test sebesar 62% menjadi 89% setelah dilakukanya post-test.

“Hasil yang didapatkan menunjukkan ibu rumah tangga yang berjumlah 81 orang sudah memiliki pemahaman yang baik mengenai materi penyuluhan yang telah diberikan yang dapat membantu dalam memantau jentik di rumah masing masing,” ungkap Anysiah.

Dari 405 kontainer yang diperiksa dalam 81 rumah secara bertahap pada hari ketiga, hari kelima dan hari ketujuh, kontainer yang positif jentik pada hari ketiga sebanyak 84%, kemudian pada hari kelima semakin menurun menjadi 72% dan pada hari ketujuh dilakukan pemantauan kembali dan hasilnya didapatkan  semakin menurun menjadi 44%.

Oleh karena itu masyarakat harus memperhatikan keadaan dan kebersihan lingkungan, ikut serta melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) di lingkungan masing-masing untuk meminimalkan tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.

Kepada petugas kesehatan yang berada diwilayah Kelurahan Sesetan lebih mengoptimalkan khususnya program pengendalian dan pencegahan penyakit akibat nyamuk dengan cara pendekatan ke masyarakat melalui pemantauan dan penyuluhan kesehatan terkait kasus penyakit yang diakibatkan oleh nyamuk agar masyarakat lebih paham dan bersama-sama melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

LSP Kewirausahaan Untrim Gelar Sertifikasi Kewirausahaan Mahasiswa FEB Unud

Sel Okt 31 , 2023
Sertifikasi ini tidak hanya mencakup teori dasar, tetapi juga praktek nyata dalam menjalankan bisnis atau memulai startup.
1ee1c661-d05b-46a2-94d5-1d89457f6244

Berita Lainnya