https://www.traditionrolex.com/27 Yudisium Fakultas Pendidikan Unhi, Buka RPL, Guru Besar Terus Bertambah - FAJAR BALI
 

Yudisium Fakultas Pendidikan Unhi, Buka RPL, Guru Besar Terus Bertambah

Peserta yudisium berasal dari Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Agama Hindu, Pendidikan Seni Tari Keagamaan Hindu, Pendidikan Seni Karawitan Keagamaan Hindu serta Prodi Seni Rupa dan Ornamen Hindu.

 Save as PDF
(Last Updated On: )

FOTO: Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar Prof. Dr. Drs. Wayan Paramartha, SH., M.Pd., melepas calon wisudawan.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Dekan Fakultas Pendidikan Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar Prof. Dr. Drs. Wayan Paramartha, SH., M.Pd., memimpin prosesi Yudisium Prodi Sarjana ke-XX dan Program Magister ke-XXIII, di UC Silver, Kertalangu, Denpasar, Jumat (15/9/2023).

Peserta yudisium berasal dari Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Agama Hindu, Pendidikan Seni Tari Keagamaan Hindu, Pendidikan Seni Karawitan Keagamaan Hindu serta Prodi Seni Rupa dan Ornamen Hindu.

Kemudian untuk S2 dari Prodi Pendidikan Agama Hindu serta untuk S3 ada dua orang, namun mengikuti yudisium secara terpisah. Lulusan disiapkan menjadi tenaga pendidik dan wirausaha.

Calon wisudawan kali ini, kata Prof. Paramartha, mengantongi indeks prestasi kumulatif di atas rata-rata, penguasaan teori dan praktik seimbang, ditambah ilmu kewirausahaan. Sehingga, dekan yakin lulusannya tidak menunggu lama terserap dunia usaha dan industri.

Dekan menambahkan, Fakultas Pendidikan Unhi kini memiliki tambahan dua guru besar/profesor baru, yakni Prof. Ni Wayan Karmini, M.Si., Prof. Dr. Ni Made Indiani. Sementara, Dr. I Gusti Ayu Suasti, sedang berproses. “Sementara total guru besar ada enam,” jelasnya.

Dengan tambahan amunisi profesor ini, menurutnya, mampu meningkatkan kualitas pengembangan tri Dharma Perguruan Tinggi. Jumlah dosen yang berkualifikasi doktor juga semakin meningkat.

Lebih lanjut, Prof. Paramartha, mengaku sudah menerima mahasiswa jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang didominasi oleh tenaga pendidik di berbagai pasraman.

“Kami sudah punya ijin menyelenggarakan RPL Tipe A. Jadi kami bantu masyarakat untuk membantu legalitas pendidikannya dengan cara merekognisi pengalaman kerjanya,” kata dia.

Adapun lulusan terbaik disabet oleh Ni Komang Ayu Restiti dengan IPK 3,85.

Lebih lanjut, merespon Permendikbudristek 53/2023, dekan mengaku, Fakultas Pendidikan Unhi sangat taat regulasi. Apalagi selama regulasi itu meringankan sivitas akademika.

Khususnya lagi tentang pilihan lulus tanpa skripsi bagi mahasiswa, ia mengaku hal tersebut bukan ‘barang baru’. Aturan serupa tapi tak sama pernah muncul era 1979/1980-an. “Kami tentunya mendukung kebijakan pemerintah. Dengan Permendikbudristek 53 ini, perguruan tinggi lebih fleksibel,” kata Prof. Paramartha. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Bawa 4 Kapsul Sabu di Perut, Jaringan Sabu Asal Malaysia Ditangkap Bandara Bali

Sab Sep 16 , 2023
Barang bukti Seberat 205,5 Gram Bruto
IMG_20230916_090712

Berita Lainnya