https://www.traditionrolex.com/27 TERBONGKAR !! Rano ASN Otban Bali Dikendalikan Napi Lapas Kerobokan, 3 Kali Ambil Orderan di Pekanbaru Riau - FAJAR BALI
 

TERBONGKAR !! Rano ASN Otban Bali Dikendalikan Napi Lapas Kerobokan, 3 Kali Ambil Orderan di Pekanbaru Riau

(Last Updated On: 24/08/2020)

KUTA -fajarbali.com |Sementara dari hasil koordinasi pihak Otoritas Bandara Ngurah Rai Bali dengan pihak BC Batam dan Avsec Bandara Hang Nadim Batam terungkap, Rano dikendalikan oleh seorang napi Lapas Kerobokan bernama Kadek Joko. 

Pria sudah beristri ini diduga tergiur oleh upah besar puluhan juta bila sukses meloloskan sabu ke Batam. Bahkan Rano mengaku sudah ketiga kali menyelundupan sabu dari Pekanbaru Riau. 

Pria dikenal pendiam dan polos sudah lama terjerembab dalam jaringan kurir narkoba Pekanbaru Riau-Bali-Batam. Sementara sabu seberat 3.9 kg itu dalam pengakuannya milik seorang napi narkoba Lapas Kerobokan bernama Kadek Joko. 

“Pengakuanya Rano selalu berkomunikasi dengan Kadek Joko melalui via telpon. Kadek joko ini napi narkoba Lapas Kerobokan,” bisik sumber, Senin (24/8/2020). 

Tergiur upah besar, Rano mengaku sanggup membawa sabu tersebut melalui orderan Pekanbaru Riau ke Bali. Orderan pertama jatuh pada Bulan Januari awal 2020. Ia sukses membawa sekitar 1,5 kilogram sabu. Selanjutnya, Rano terbang ke Pekanbaru karena upah yang dijanjikan sebesar Rp 25 juta. 

Setibanya di sana, sabu diambil di sebuah hotel dan bertemu dengan pria bernama Burhan yang ditemuinya dikawasan Sukajadi, Pekanbaru. Karena memiliki kartu bandara membuat Rano bebas dengan mudah keluar masuk bandara tanpa harus diperiksa. 

Orderan kedua terjadi pada pertengahan bulan Februari 2020. Ia diiming-imingi upah Rp 40 juta dengan membawa sabu sebanyak 3 kg. Ia kemudian terbang ke Pekanbaru dan kembali bertemu dengan Burhan yang belakangan diketahui anak buah Kadek Joko. 

“Dia bertemu di tempat hiburan malam di Pekanbaru. Disana dia kenal dengan seorang pemandu lagu bernama Maulidia asal Malang, Jatim. Mereka ini sudah menjalin asmara,” ungkap sumber lagi. 

Karena jumlah sabu yang dibawa cukup banyak 3 kg, Rano mengajak Maulidia. Orderan kedua ini pun lolos dan mereka sukses membawa 3 kg sabu ke Bali. Pasangan kekasih ini membagi rata upah Rp 40 juta tersebut.  

Namun orderan ketiga yang terjadi April 2020 gagal dilakukan karena wabah pandemi covid-19. Rano kembali dihubungi Kadek Joko dan meminta berangkat untuk menjemput orderan ke Pekanbaru pada Senin (17/8). Namun dia menolak karena sedang berdinas. Ia meminta jadwal ditunda. 

Akhirnya, Rano berangkat, pada Kamis (20/8/2020), karena ada cuti bersama alias libur panjang. Ia pun berangkat, ke  Pekanbaru dan bertemu dengan Maulidia untuk bersama-sama mengambil paketan sabu ditangan Burhan. 

Sumber mengatakan, orderan ke tiga ini cukup besar sebanyak 3.9 kg. Nahas, keduanya ditangkap petugas BC Hang Nadim Bandara karena curiga melihat gelagat Maulidia, Sabtu (22/8/2020).  

Wanita cantik ini diperiksa melalui sinar X-Ray check point Ruang tunggu A4. Nah saat di cek ternyata X- Ray berbunyi dan dia dicurigai membawa barang terlarang. 

Setelah diperiksa badan, di tubuh Maulidia ditemukan 14 bungkusan sabu 8 bungkusan dililit dibelakang pinggang. Sementara 2 bungkus di sepatu kanan, 1 bungkus di dalam CD, 3 bungkus di sepatu kiri dengan total berat 1.388 gram sabu. 

Hasil interogasi, Maulidia mengaku tidak sendirian. Ia menunjuk Rano Dwi Putra. Rano yang mengenakan pakaian dinas langsung digeledah badan. Di tubuh Rano, ditemukan 15 bungkusan sabu, 4 bungkus di pinggang, 1 di dalam CD, 4 bungkus di betis kanan, 4 bungkus dibetis kiri, sepatu kanan 3 bungkus, di sepatu kiri 3 bungkus dengan total berat 1.702 gram sabu. Total barang bukti yang disita yakni 3.9 kg sabu dan keduanya pun ditangkap. 

“Beruntung si wanita itu diperiksa, jika tidak maka sampai sejauh ini pelaku dan modusnya tak terungkap,” pungkas sumber mengakhiri. 

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha OBU IV I Gusti Ngurah Rai Bali, Noviansyah, sangat kecewa akan ulah Rano yang ditangkap membawa sabu dan ditangkap di Bandara Batam. 

Padahal pria ini dikenal pendiam dan ramah. “Kami sangat kecewa. Semoga kejadian ini memberikan pelajaran berharga dan supaya tidak ada lagi kasus-kasus serupa. Siapa pun yang bersalah tetap dihukum,” ungkapnya ke wartawan, Senin (24/8/2020). (hen)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Selangkah Lagi, Pansus Pemberdayaan Pertanian di Sahkan DPRD Karangasem

Sen Agu 24 , 2020
Dibaca: 16 (Last Updated On: 24/08/2020)AMLAPURA – fajarbali.com | Selama ini sector pertanian di Karangasem belum begitu digarap secara optimal sehingga kalangan generasi muda enggan terjun sebagai petani. Selain itu, keberpihakan pemerintah kabupaten Karangasem juga terbilang kecil dibandingkan dengan sector lainya. Hal itu dikatakan wakil ketua Pansus Pemberdayaan Pertanian, I […]

Berita Lainnya