“Hasil kerukan yang ada di Pelindo, karena dibuang dekat pantai tidak di laut lepas. Karena dekat bibir pantai, membuat airnya kayak warna susu yang membuat air tercemar dan hasil tangkapan nelayan khususnya ikan permukaan seperti tongkol kabur,” kata Rawan saat dikonfirmasi, Kamis (03/11).
DPRD Bali
“Misalnya kalau kampus pariwisata itu kan rata-rata di Gianyar kota, jadi lumayan jauh kalau dari Payangan. Jadi mereka (masyarakat,red) meminta agar dibuatkan cabangnya juga di Payangan,” tandasnya.
“Ini artinya pemerintah sudah turun dan terdapat dukungan. Mudah-mudahan itu diiringi dengan program. Harapan kita diiringi dengan program, misalnya cabe kedepannya ada bantuan untuk petani cabe. Daging mahal, bantuan ke peternak, tidak hanya insidentil sifatnya tapi program secara terus menerus,” tandasnya.
“Dengan perhitungan matang, lahan-lahan tersebut juga bisa didirikan bangunan sesuai trend kawasan. Bisa dibangun akomodasi pariwisata, perkantoran ataupun ruang bisnis bersama. Tentunya hal ini memberi peningkatan nilai keekonomian pada aset Pemprov,” katanya.
“Sangat berat bagi masyarakat, kita juga bagian dari masyarakat merasa berat dalam hal ini,” katanya, Kamis (08/09).
“Hari ini sebagai hari untuk diingat oleh masyarakat Bali semua. Supaya selalu ingat dengan sejarah dan bangunnya Bali,” katanya.
“Lomba ini dalam rangka memperingati HUT RI dan Hari Jadi Provinsi Bali. Kami lakukan dengan lomba murah meriah, lomba mancing ini merupakan lomba kerakyatan,” katanya.
“Inikan untuk ketika terjadi emergency. Dan ketika terjadi misalnya bencana alam, supaya ada cadangan pangan disitu,” tandasnya.
“Sebab para kepala pemerintahan negara maju, Bali sebagai tuan rumah untuk pertemuan. Sehingga Bali ini harus kondusif dalam segala hal. Tidak ada segala apapun yang bisa diangkat menjadi isu sensitif yang mempengaruhi,” kata Dewa Indra didampingi Sekretaris Satgas I Made Rentin dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Sunada.