Save as PDFDENPASAR-fajarbali
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Bali diminta untuk terus digenjot. Pasalnya, masih ada beberapa sumber-sumber yang dinilai memiliki potensi pendapatan. Hal itu disampaikan oleh Fraksi Gabungan DPRD Bali yakni NasDem, PSI, Hanura melalui Pandangan Umum (PU).
Dalam penyampaiannya yang dibacakan oleh anggota Fraksi Gabungan Wayan Arta, selama ini memang PAD bertumpu pada sektor pajak. Padahal sektor lainnya jika dikelola dengan baik akan menambah pendapatan daerah. Misalnya saja aset, khususnya yang berupa lahan.
“Dengan perhitungan matang, lahan-lahan tersebut juga bisa didirikan bangunan sesuai trend kawasan. Bisa dibangun akomodasi pariwisata, perkantoran ataupun ruang bisnis bersama. Tentunya hal ini memberi peningkatan nilai keekonomian pada aset Pemprov,” katanya.
Menurutnya, pendapatan dari pajak, pihaknya memandang masih besarnya potensi pajak terhadap kendaraan-kendaraan dari luar Bali yang digunakan oleh berbagai perusahaan nasional. “Kendaraan dimaksud berbulan-bulan bahkan bertahun tahun beroperasi menjalankan usaha di Bali, namun kontribusi terhadap perpajakan tidak masuk di Bali,” akunya.
Begitu juga dengan potensi pendapatan lainnya yang berasal dari bisnis-bisnis yang tidak memiliki kantor di Bali. Tetapi, menjalankan usahanya dan bernilai ekonomi di Bali. Oleh karena itu, usaha-usaha tersebut seharusnya bisa memberikan kontribusi bagi daerah yang ditempati. “Jadi jangan semata-mata memanfaatkan Bali, sehingga terjadi capital flight ,” tandasnya.
Selain itu, pajak terhadap rokok juga diminta untuk lebih ditingkatkan. Mengingat, saat ini banyak rokok-rokok tanpa cukai atau ilegal beredar. Padahal sebenarnya, pemetaan kantong-kantong rokok ilegal ini sebenarnya mudah terdeteksi berdasarkan Razia-razia yang sudah dilakukan oleh Satpol PP.
Fraksi Gabungan DPRD Bali optimis apa yang tengah dirancang oleh Pemprov Bali sudah sepatutnya dibarengi dengan penuh kehati-hatian. Mengingat, situasi ekonomi masih belum pulih sepenuhnya.
“Sikap optimisme yang sedang kita rancang juga harus dibarengi dengan kehati-hatian, mengingat situasi ekonomi global yang dinilai tidak dalam kondisi baik. Perang Rusia dan Ukraina masih berdampak pada perekonomian dunia,” pungkasnya. sis
Save as PDF