TABANAN-fajarbali.com | Setelah sempat dilaporkan menghilang sejak Kamis (9/6/2021), Ni Wayan Jusni (72), asal Banjar Semoje, Desa/Kecamatan Pupuan, Tabanan, akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, mengapung di Tukad Yeh Sabo, Banjar setempat, Senin (14/6/2021).
Berdasarkan informasi di lapangan, pada hari Rabu (9/6/2021), sekitar pukul Pukul 08.30 Wita korban meninggalkan rumah tanpa pamit kepada suami maupun keluarganya, karena korban tidak pulang kemudian keesokan harinya keluarga korban mengadakan pencairan di bantu warga masayarakat Desa Pupuan pada tempat yang sering korban datangi. Warga masyarakat telah melakukan pencarian sampai dengan Minggu (13/6/2021), namun belum menemukan hasil.
Pada hari senin (14/6/2021), saksi I Ketut Darmayasa, sekitar pukul 11.00 Wita, saksi bersama dengan 4 orang, Kadek Muliarka, Wayan Dodik Aditiya Saputra, dan I Gede Rudi melakukan pencarian di Tukad Yeh Sabo, saksi membagi menjadi 2 kelompok yang terdiri 2 orang. Setelah melakukan pencarian sekitar 15 meter melihat ada orang terendam di air yang hanya kelihatan dadanya. Saksi terkejut dan lari keatas keperkebunan Kopi, serta berteriak meminta tolong.
Baca Juga :
Peringati HDDS 2021, UTD RSUP Sanglah Gelar Aksi Donor Darah
Belasan Anggota Koperasi GASB Mengadu ke Dewan, Miliaran Dana Tidak Jelas, Koperasi Tidak Pernah Buka
Setelah sampai di atas datang Wayan Dodik, dan memberi tau bahwa di sungai ada mayat manusia, serta bersama-sama melihat ke sungai untuk memastikan dan dilihat ada mayat manusia, dan menelpon kepala wilayah semoja, setelah dipastikan mayat tersebut korban adalah Ni Wayan Jusni yang dilaporkan hilang.
Kasubag Humas Polres Tabanan, Iptu I Nyoman Subagia, membenarkan penemuan mayat tersebut. Menurutnya mayat tersebut adalah korban yang sempat dilaporkan menghilang oleh keluarganya, sejak Rabu (9/6/2021) dan ditemukan dalam keadaan meninggal di Tukad Yeh Sabo, Senin (14/6/2021). “Diduga korban terpeleset diatas batu yang licin yang mengakibatkan luka di pelipis kiri mata,” jelasnya singkat.
Iptu Subagia menambahkan, dari hasil pemeriksaan Dokter Puskesmas Pupuan I, korban sudah tidak bernyawa, ditemukan luka di pelipis Kiri, belum ada lebam mayat, diperkirakan meninggal 6 jam yang lalu. Dimana tangan kanan memegang pohon pakis, tidak ada ditemukan luka di tubuh korban yang lain. (kdk)