https://www.traditionrolex.com/27 Sebanyak 648 Mahasiswa Baru Pilih Mahadewa University - FAJAR BALI
 

Sebanyak 648 Mahasiswa Baru Pilih Mahadewa University

(Last Updated On: 01/09/2022)

Pemasangan topi dan atribut kepada mahasiswa baru peserta PKKMB UPMI.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Profesi guru masih menjadi idaman sebagian besar masyarakat. Jumlah mahasiswa baru yang masuk ke Universitas PGRI Mahadewa (UPMI) atau Mahadewa University bisa dijadikan salah satu indikator.

Tahun akademik 2022/2023 ini, perguruan tinggi swasta yang sebelumnya bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Bali tersebut menerima 648 mahasiswa baru.

“Jumlah total mahasiswa baru kami 648 orang, dari jenjang sarjana, magister dan profesi pendidikan guru,” kata Ketua Panitia Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) UPMI 2022, Pande Wayan Bawa di Kampus UPMI di sela pembukaan PKKMB, Kamis (1/9).

Meski demikian, kata Pande, hanya mahasiswa baru jenjang sarjana yang mengikuti PKKMB karena mereka benar-benar lulusan baru atau “fresh graduate” dari SMA sederajat. Sehingga, persepsi mereka tentang dunia pendidikan tinggi harus disetarakan.

“Jadi materi PKKMB ini kami awali dengan pengenalan pendidikan tinggi, khususnya pelayanan di UPMI, rumah baru mereka. Pembicaranya Pak Rektor dan dosen internal,” ujar Pande sembari menyebut PKKMB bakal berlangsung tiga hari ke depan dengan materi Bela Negara, Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika dan sebagainya yang mengundang pembicara eksternal.

Rektor UMPI Dr. Drs. I Made Suarta, SH., M.Hum., memastikan, sejak awal hingga seterusnya, PKKMB di UPMI bebas dari praktik perploncoan, justru mengedepankan pendidikan karakter karena mahasiswa baru adalah kader-kader guru profesional di masa depan.

Pendidikan karakter dalam PKKMB, lanjut Suarta, bisa dilihat dari busana yang digunakan peserta dan panitia. Juga simbol burung merpati berbulu hitam dan putih yang dilepas menandai dibukanya kegiatan.

“Kami panitia dan mahasiswa baru mengenakan pakaian adat Bali madya. Atasannya (baju) merah-putih. Ini masih momen kemerdekaan. Burung merpati yang kami lepas juga mengandung makna ‘rwa bhineda’, atau poleng,” jelas Suarta.

PKKMB, masih menurut dia, sangat penting sebelum keluarga baru UPMI tersebut memulai masa perkuliahan efektif. Dia mengandaikan ibarat pepatah “tak kenal maka tak sayang”, maka mahasiswa wajib mengenali lingkungan dan para pendidiknya di UPMI.

Suarta berharap, seluruh mahasiswa baru mampu beradaptasi dengan cepat. Apalagi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bakal diimplementasikan penuh oleh UPMI sehingga mahasiswanya bebas memilih perkuliahan daring, luring atau kombinasi,” ungkap Suarta.

“Kesiapan psikologis yang penting.  Kalau dulu di SMA kemana-mana bareng teman, sedangkan pas kuliah dituntut mandiri dalam menyelesaikan masalah. Posisikan diri sebagai mahasiswa yang betul-betul mandiri,” pintanya.

Pelepasan burung merpati menandai pembukaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru UPMI tahun akademik 2022/2023, Kamis (1/9).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Penyelenggara Layanan Pendidikan PT IKIP PGRI Drs. Bali IGB Arthanegara, MH., M.Pd., memastikan ratusan mahasiswa baru tersebut tidak salah pilih. Pasalnya, lulusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dan Fakultas Teknologi Informasi yang dikelola UMPI akan menjadi kebutuhan masyarakat.

“Mereka tidak salah pilih. Karena ke depan, lulusan FKIP dan FTI ini akan dibutuhkan masyarakat,” kata Arthanegara.

Di tengah perkembangan teknologi informasi yang kencang pun, guru tetap dibutuhkan. Sebab, hanya guru yang mampu mendidik dengan hati sehingga lahirlah manusia-manusia cerdas berkarakter. Hal ini bisa dipelajari dari Jepang, saat Kota Hiroshima dan Nagasaki hancur dibom musuh.

“Pertanyaan dan perintah pertama yang keluar dari pemimpin Jepang setelah dibom adalah ‘berapa guru yang tersisa? Selamatkan mereka!,” jelasnya. Terbukti, dengan sisa guru tersebut, Jepang suskes bangkit dan menjadi negara maju tidak lama kemudian. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Akademisi UNR Riset Penggunaan E-money Generasi Z Denpasar

Kam Sep 1 , 2022
Dibaca: 45 (Last Updated On: 01/09/2022) TIM peneliti “Analisis  Faktor-faktor yang Memengaruhi Niat Menggunakan Kembali E-Money Pada Generasi Z Di Kota Denpasar”   DENPASAR – fajarbali.com | Era Cashless Society menjadi keniscayaan di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Cashless Society mendeskripsikan sebuah keadaan ekonomi di mana transaksi finansial tak […]
UNR-b3ad86f4

Berita Lainnya