Akademisi UNR Riset Penggunaan E-money Generasi Z Denpasar

(Last Updated On: 01/09/2022)

TIM peneliti “Analisis  Faktor-faktor yang Memengaruhi Niat Menggunakan Kembali E-Money Pada Generasi Z Di Kota Denpasar”

 

DENPASAR – fajarbali.com | Era Cashless Society menjadi keniscayaan di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Cashless Society mendeskripsikan sebuah keadaan ekonomi di mana transaksi finansial tak dilakukan dengan uang dalam bentuk uang kertas atau koin fisik, namun lebih melalui transfer informasi digital antar pihak yang bertransaksi

Akademisi dari Universitas Ngurah Rai (UNR), yang tergabung dalam tim peneliti, yakni Nyoman Dwika Ayu Amrita, Ni Ketut Sukanti, Made Ayu Desy Geriadi serta dibantu mahasiswa I Ketut Setiawan dan Pande Ketut Ines Cahyawati melakukan riset tentang “Analisis  Faktor-faktor yang Memengaruhi Niat Menggunakan Kembali E-Money Pada Generasi Z Di Kota Denpasar”.

Ketua Tim, Ayu Amrita, di Denpasar, Kamis (1/9) menjelaskan, penelitian ini dilatarbelakangi adanya perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi yang memberi dampak terhadap munculnya inovasi baru dalam hal pembayaran elektronik.

Uang non tunai atau uang elektronik (e-money) merupakan alat pembayaran yang memenuhi unsur-unsur yaitu diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit.

Lanjut dia, nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip, digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut dan nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan.

Manfaat serta kemudahan yang ditawarkan uang elektronik dapat memengaruhi peningkatan penggunanya. Ketika sebuah produk memiliki manfaat dan kemudahan ketika digunakan dalam kehidupan sehari-hari, maka kemungkinan produk tersebut akan digunakan masyarakat luas.

Begitu pula dengan uang elektronik yang dirasa sangat membantu untuk kepentingan transaksi perekonomiannya, bukan tidak mungkin masyarakat akan berminat untuk menggunakan uang elektronik. Sisi lain sebagian masyarakat merasa takut menggunakan e-money karena dianggap memiliki risiko yang besar.

Risiko yang dirasakan adalah faktor penting untuk resistensi pengguna dalam berbagai contoh seperti adopsi teknologi, khususnya yang melibatkan transaksi keuangan seperti belanja online dan internet banking.

Internet adalah lingkungan yang secara inheren berisiko dan konsumen melakukan transaksi mereka tanpa kontak langsung dengan personil pemasok dan kurangnya keamanan transaksi dan perlindungan privasi.

“Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis niat menggunakan kembali e-money pada generasi Z di Kota Denpasar ditinjau dari persepsi manfaat, persepsi kemudahan dan persepsi risiko. Menurut teori generasi (generation theory) yang dikemukakan oleh Codrington et al (2004) Generasi Z adalah generasi yang lahir dari tahun 1996-2009 disebut juga iGeneration atau GenerasiNet,” jelasnya.

Penelitiannya menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis data adalah analisis regresi linier berganda dan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Analisis kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kesesuaian antara kenyataan penelitian dengan teori.

Luaran yang ditargetkan adalah terbit pada International Journal Of Social Science And Business terakreditasi Sinta 2 yang diterbitkan oleh Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.

Luaran lainnya adalah bahwa dengan adanya penelitian ini pengetahuan para generasi Z mengenai niat menggunakan kembali e-money dapat meningkat sehingga dapat dijadikan solusi Indonesia menuju era cashless society dan akan membantu pertumbuhan ekonomi. (rl)

 Save as PDF

Next Post

Satu Klik Untuk Wujudkan Impian

Kam Sep 1 , 2022
KoinWorks, Super Finansial App pertama di Indonesia, merayakan hari jadinya yang ke-6 sebagai penyedia solusi keuangan inovatif untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada 27 Agustus 2022.
Talkshow Koinworks

Berita Lainnya