https://www.traditionrolex.com/27 WFH Tanpa Aktivitas Fisik Picu Sindrom Metabolik - FAJAR BALI
 

WFH Tanpa Aktivitas Fisik Picu Sindrom Metabolik

(Last Updated On: 10/09/2021)

DENPASAR-Fajarbali.com | Meskipun ada beberapa keuntungan dari Work From Home (WFH), ternyata aktivitas ini justru bisa menjadi penyebab seseorang terserang ‘Sindrom Metabolik’. Sindrom ini juga dinyatakan sebagai salah satu pemicu terjadinya penyakit jantung. Menurut dr Rionaldo dari Devisi Endokrin Program Studi Ilmu Penyakit Dalam RSUP Sanglah Denpasar menjelaskan, sindrom metabolik merupakan suatu kumpulan faktor risiko metabolik yang berkaitan langsung terhadap terjadinya penyakit kardiovaskuler artherosklerotik.

“Pada tahap awal, sindrom metabolik biasanya tidak memiliki gejala langsung. Namun demikian, tim medis bisa mendiagnosis sindrom metabolik dengan mengukur tekanan darah dan lingkar pinggang dan meminta tes darah sederhana untuk mengetahui kadar kolesterol dan gula darah.Karena jika seorang mengalami sindrom ini, maka akan memiliki tekanan darah dan tekanan kolesterol yang tinggi, baik itu kolesterol jahat maupun kolesterol baik,” ungkapnya, Minggu (5/9).

Lebih lanjut dr Rio menuturkan, bahwa penyebab utama seseorang bisa menderita sindrom metabolik ini adalah obesitas sentral atau terjadi penumpukan lemak di perut. Sebagai aturan umum, jika lingkar pinggang di atas 90 cm atau lebih (laki-laki) atau 80 cm atau lebih (perempuan).

Baca Juga : 
KM Bali Permai 169 Hilang Kontak Sejak Sebulan Lalu, Angkut 19 ABK
Polemik Pengangkatan Kelian Desa Adat, Warga Liligundi Mengadu Ke Dewan

Maka perlu dilakukan pemeriksaan karena lemak tubuh meningkatkan kolesterol dan trigliserida (salah satu jenis lemak yang banyak ditemukan di dalam darah) yang merusak sekresi insulin, meningkatkan kadar glukosa darah dan risiko diabetes.

“Selain itu, kelebihan jaringan lemak di perut juga memicu inflamasi sitokin yang meningkatkan resistensi insulin dalam otot-otot rangka. Nah, seorang yang bekerja dari rumah atau WFH sebagian besar menjadi kelompok yang rentan mengalami obesitas hingga mengalami syndrome metabolik. Karena pelaku WFH umumnya kurang melakukan aktivitas fisik dan memiliki beban stress yang tinggi,” ucapnya.

Untuk mencegah sindrom metabolik menjadi lebih parah, dr Rio memberikan beberap solusi, mulai dari perubahan gaya hidup, hingga pengaturan pola makan dan penyeimbangan aktivitas fisik. “Bagi kelompok WFH, bisa mulai dengan melakukan aktivitas fisik/olahraga selama 30 menit sehari dengan pilihan latihan yang ringan namun rutin, sehingga bisa membakar timbunan lemak,” pungkasnya (car)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Kendalikan Hama Tikus, Rotary Club of Bali Taman Serahkan Sepasang Burung Hantu

Jum Sep 10 , 2021
Dibaca: 14 (Last Updated On: 10/09/2021)DENPASAR-fajarbali.com | Selain terkenal dengan sebutan lumbungnya Bali, Kabupaten Tabanan juga salah satu daerah pemasok sayur-sayuran terbesar di Pulau Dewata. Guna mendorong produksi sayur yang berkualitas, Rotary Club of Bali Taman menyerahkan bantuan sepasang burung hantu beserta rumahnya kepada kelompok petani sayur di Desa Apuan, Baturiti, Kabupaten […]

Berita Lainnya