https://www.traditionrolex.com/27 Vaksinasi dan Prokes Modal Bali Bangkit Dari Pandemi - FAJAR BALI
 

Vaksinasi dan Prokes Modal Bali Bangkit Dari Pandemi

(Last Updated On: 20/08/2021)

DENPASAR-fajarbali.com l Kepariwisataan menjadi sektor yang paling merasakan dampak signifikan selama pandemi Covid-19. Bahkan ‘tambang’ devisa Indonesia itu, saat ini seakan tak berdaya akibat gempuran virus corona dengan berbagai ragam variannya. Pelaku pariwisata, Putu Astiti Saraswati mengatakan, terjadi perubahan paradigma dalam perkembangan sektor pelesiran Tanah Air, utamanya Bali. Pulau Dewata yang dulu menjadi episenter mass tourism, kini bertransformasi sebagai destinasi special interest tourism.


“Tatanan pariwisata yang tadinya mass tourism, menjadi special interest. Kemudian yang tadinya senang dengan shopping dan di ruangan tertutup, sekarang lebih mencari alam. Pariwisata sendiri sebelum gelombang kedua pandemi Covid-19 ini kan sudah mulai bergeliat lagi. Memang belum lintas negara, tetapi sudah mulai lintas pulau, turis domestik sudah semakin meningkat,” ujarnya, Rabu (18/8/2021).

Menurutnya, diperlukan langkah konkrit untuk menjaga perubahan paradigma ini. Beberapa unsur perlu dipenuhi agar Bali tetap menjadi destinasi special interest tourism, seperti kesehatan, keamanan, kenyamanan, dan pelayanan. Dari sisi kesehatan, ia mengapresiasi akselerasi vaksinasi yang dilakukan pemerintah.

BACA JUGA :
Peringati HUT ke-76 RI, Dirut RSUP Sanglah Beri Dukungan untuk Pasien Anak
HUT Kota Negara ke 126, Bupati Tamba Tunggangi Kuda Putih

“Kita harapannya, begitu vaksinasi sudah bisa dilakukan kepada mayoritas penduduk, sehingga herd immunity tercapai, disitu pariwisata sudah bisa pulih. Tak hanya vaksinasi, disiplin menjalankan protokol kesehatan menjadi kunci penting dalam pemulihan pariwisata dan ekonomi,” sebutnya.

Ditambahnya, protokol kesehatan dan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmet) di sektor kepariwisataan, diyakini menjadi modal utama Bali untuk kembali bangkit. “Pemerintah sudah terus gencar memberitakan pentingnya prokes 5M dan industri pariwisata pun telah memiliki sertifikat CHSE. Jika semua disiplin dilakukan maka kita optimis geliat ekonomi akan berangsur membaik,” ucapnya.

Disinggung pembukaan border internasional, Astiti mengakui harus ada pelibatan berbagai komponen dan keyakinan semua pihak dalam penanganan pandemi Covid-19. Hal Itu tidak hanya dikejar Indonesia, tetapi hampir semua negara di dunia. Tetapi ketika herd immunity terbentuk dengan tingginya persentase vaksinasi, maka border bisa dibuka perlahan.

“Bukan hanya di negara kita, tetapi juga negara lain. Kalau sekarang kan masalahnya bukan border kita yang tutup, tetapi negara-negara lain juga masih melindungi warga negaranya dari infeksi Covid-19 yang terus bermutasi,” pungkasnya. (dha)

 Save as PDF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Next Post

Pemerintah Genjot Vaksinasi Tahap Kedua untuk anak usia 12-17 Tahun

Jum Agu 20 , 2021
Dibaca: 32 (Last Updated On: 20/08/2021)DENPASAR-fajarbali.com l Pemerintah saat ini terus menggenjot upaya vaksinasi tahap pertama dan kedua bagi anak usia 12-17 tahun sebagai langkah penanganan Covid-19 dan mempercepat proses terbentuknya herd immunity di Bali.  Save as PDF

Berita Lainnya