DENPASAR-fajarbali.com | Bergandengan tangan, bahu membahu, saling menyemangati dan berlaku positif di masa sulit macam pandemi kini menjadi semangat utama di balik single “Rise” dari tiga sekawan Manja (Mark, Nick, dan James). Berawal dari berbagi panggung di suatu malam di Canggu antara Mark (Lead Gitar), Nick (Gitar), dan James (Vokal) dengan Produser Pohon Tua Creatorium 2020, peneroka PTC, trio muda tersebut mengungkap soal album mereka yang ngadat terhambat.
“Materi bejibun, ide berhamburan terus tanpa ampun, namun tersendat hingga bertahun-tahun. Armed and ready, well prepared, but going nowhere. Produser Pohon Tua Creatorium 2020 menyambut keluh kesah dengan mengundang kami bertiga ke rumahnya,” ujar James Sukdana selaku Vokal.
James menuturkan bahwa Pohon Tua bagai sang paman yang girang dengan bakat musikal gila para keponakannya yang jumpalitan kebingungan karya-karyanya hendak dibagaimanakan.
Keponakannya diminta merancang sketsa lagu dengan tenggat tertentu. “Silakan berkreasi sesintingnya, imajinasi sesuka kalian, tapi cukup dua pekan saja. Jangan lebih. Harus selesai,” katanya.
James menambahkan, kombinasi diri dari Pohon Tua musisi hebat, wibawa sosok veteran, dan kejelian melihat bakat bekerja efektif pada Manja. Ekspektasi mencapai target. Hasilnya mengagumkan, selain itu juga selesai tepat waktu. Orgasme kolektif yang menyenangkan.
“Single Rise pun menggambarkan syukron bahwa Manja telah resmi menjadi bagian keluarga dari Pohon Tuan Crematorium (PTC),” tambahnya.
Tembang art pop-indie rock “Rise” sendiri dijadikan semacam jabat erat perkenalan sebelum album penuh/mini/maksi/collector’s items/whatnots oleh Manja dimunculkan dan sudah dapat dinikmati dan didengar pada tanggal 06 September 2020. (dar)