https://www.traditionrolex.com/27 Ratusan Sivitas Unhi Berkesempatan "Ngayah" pada Puncak Ida Betara Turun Kabeh - FAJAR BALI
 

Ratusan Sivitas Unhi Berkesempatan “Ngayah” pada Puncak Ida Betara Turun Kabeh

Program studi seni dan karawitan Unhi tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menerapkannya dalam konteks nyata, seperti dalam acara Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih.

 Save as PDF
(Last Updated On: 25/03/2024)

AMLAPURA-fajarbali.com | Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar mengerahkan ratusan sivitas akademika untuk “ngayah” atau “ngrombo” menyukseskan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, yang puncaknya digelar Minggu (24/3/2024).

Ditemui di Pura Agung Besakih, Wakil Rektor III Unhi sekaligus Ketua Panitia, Dr. Drs. I Putu Sarjana, M.Si, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Unhi tidak hanya merupakan tempat belajar di kampus, tetapi juga sebuah lembaga yang mendedikasikan dirinya untuk melibatkan mahasiswa dalam kegiatan di masyarakat

Pada kesempatan ini, kata Sarjana, Unhi mempersembahkan tabuh gong, selonding, baris gede, tari rejang, dan topeng.

“Ini menunjukkan komitmen mereka dalam pengabdian kepada masyarakat dan pelestarian budaya. Dosen dan civitas akademika juga turut serta, memperkuat partisipasi dalam upaya melestarikan seni, adat, dan budaya,” kata Sarjana.

Baris gede persembahan mahasiswa Unhi Denpasar.

“Program studi seni dan karawitan Unhi tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga menerapkannya dalam konteks nyata, seperti dalam acara Karya Ida Bhatara Turun Kabeh,” imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan Pendidikan Widya Kerthi, Kolonel Purn. Dr. Drs. Dewa Ketut Budiana, M.Fil menyoroti pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian Unhi, terutama umat Hindu di Bali.

“Saya berharap kegiatan semacam ini terus dipertahankan, sambil mendorong dosen dan Rektor untuk terus meningkatkan peran mereka dalam mencetak sarjana yang berpengetahuan dan berjiwa spiritual,” pungkasnya.

Ketua badan hukum penyelenggara pendidikan di Unhi ini, lebih lanjut mengaku menitipkan ke rektorat agar melestarikan budaya “ngayah” di setiap karya atau upacara keagamaan. (gde)

 

 Save as PDF

Next Post

Porsenijar Badung 2024 Resmi Ditutup, Disdikpora Ingatkan untuk Terus Berlatih

Sen Mar 25 , 2024
Para atlet diminta untuk latihan lebih keras sebab Porjar Provinsi Bali sudah dekat
Penutupan porsenijar badung

Berita Lainnya