AMLAPURA-fajarbali.com|Hari pertama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh (100 persen) yang mulai dilaksanakan diseluruh jenjang pendidikan di Kabupaten Karangasem,para siswa langsung mengikuti Ulangan Tengah Semester (UTS). Tercatat, siswa di 356 SD dan 48 SMP yang mengikuti pelaksanaan UTS hari pertama berjalan dengan lancar. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) I Wayan Sutrisna, seusai memantau pelaksanaan PTM 100 persen di SDN 9 Seraya, Senin (14/3/2022).
Menurut Sutrisna, sebelumnya sekolah di Karangasem memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas yakni 50 persen dari jumlah siswa dimasing-masing kelas. Namun, terhitung Senin 14 Maret 2022 dengan melihat perkembangan Covid-19 di Kabupaten Karangasem PTM 100 persen sudah bisa Kembali dilaksanakan di seluruh jenjang satuan Pendidikan. “PTM penuh dilaksanakan di seluruh jenjang satuan Pendidikan yang ada di Karangasem setelah melihat perkembangan Covid-19 berada di level 2,” ucap I Wayan Sutrisna.
Disampaikan Sutrisna, jumlah Sekolah Dasar (SD) yang sudah bisa melaksanakan PTM 100 persen yakni sebanyak 356 sekolah, dan SMP 48 sekolah. Meski PTM 100 persen mulai di berlakukan kembali, namun satuan Pendidikan harus tetap menerapkan protocol Kesehatan (Prokes) dengan ketat. Selain menjaga jarak, para siswa dan guru juga tetap mempergunakan masker serta prokes lainya. “Satuan Pendidikan harus tetap menerapkan dan mematuhi prokes, jangan sampai PTM 100 persen menjadi kluster penyebaran covid-19,” ucapnya.
Sutrisna menyampaikan, hari pertama pelaksanaan PTM 100 persen, para siswa juga langsung mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS). Dari pantuanya, sebut Sutrisna,pelaksanaan UTS di tengah penerapan PTM 100 persen berjalan dengan lancar. “Proses belajar siswa dalam satu mata pelajaran berlangsung selama 40 menit selama PTM 100 persen serta siswa mendapatkan istirahat selama 20 menit,” ucapnya lagi.
Sutrisna juga mewanti-wanti kepada orang tua siswa untuk meminta anak-anaknya sarapan terlebih dahulu di rumah. Hal itu lantaran pihaknya belum mengijinkan kantin di sekolah untuk tutup sementara waktu. Meniadakan kantin,sebutnya,sebagai salah satu upaya agar para siswa tidak nongkrong di sekolah setelah usai mengikuti pembelajaran. Harapanya, begitu usai jam pelajaran, para siswa langsung pulang kerumah masing-masing. “Kantin sekolah belum kita ijinkan untuk buka, kita harap sekolah juga melakukan pemantauan setelah jam pelajaran usai agar siswa langsung pulang,” ujarnya lagi. (bud).
Save as PDF