https://www.traditionrolex.com/27 Pemerintah Desa Tulungrejo Sambangi PUPAR Unud Bahas Pengembangan Wisata Desa - FAJAR BALI
 

Pemerintah Desa Tulungrejo Sambangi PUPAR Unud Bahas Pengembangan Wisata Desa

Rombongan diterima peneliti PUPAR Unud Dr. I Made Sarjana, SP., M.Sc. dan Agus Muriawan Putra, STTPar,. M.Par yang berbagi strategi percepatan pengembangan pariwisata di desa tersebut.

 Save as PDF
(Last Updated On: 26/11/2023)

MANGUPURA – fajarbali.com | Pusat Unggulan Pariwisata Lembaga Penelitian dan Pengabadian kepada Masyarakat (PUPAR LPPM) Unud menerima kunjungan rombongan perangkat desa dari Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur Jumat (24/11). Rombongan beranggotakan 25 orang dipimpin Sekretaris Desa Tulungrejo Herdi Saxono bertujuan mendapatkan langkah-langkah praktis dan strategis pengembangan wisata perdesaan di desa tersebut.

Rombongan diterima peneliti PUPAR Unud Dr. I Made Sarjana, SP., M.Sc. dan Agus Muriawan Putra, STTPar,. M.Par yang berbagi strategi percepatan pengembangan pariwisata di desa tersebut. Dr. Made Sarjana menceritakan pariwisata perdesaan dibangun untuk menciptakan lapangan kerja dan juga kesempatan masyarakat desa sehingga masyarakat lokal dapat meningkatkan pendapatan keluarga. “Pariwisata perdesaan merupakan implementasi pembangunan pariwisata berkelanjutan juga harus memperhatikan kelestarian lingkungan serta didukung masyarakat setempat,” tegasnya.

Ketua Lab. Subak dan Agrowisata itu menambahkan keterlibatan masyarakat mulai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan hingga evaluasi menjadi factor kunci keberlanjutan pariwisata perdesaan termasuk di Desa Tulungrejo.

Lebih jauh, Dr. I Made Sarjana memaparkan PUPAR Unud berupaya berkontribusi terhadap pengembangan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di seluruh pelosok nusantara. PUPAR hadir di sejumlah provinsi maupun daerah tingkat II di Indonesia seperti Provinsi Maluku Tenggara, Kabupaten Merauke (Papua), Mahakam Ulu (Kaltim), maupun Kaimana (Papua Barat).

“Kami juga terlibat pengembangan pariwisata di tingkat desa seperti pengembangan masterplan RATU BHASMA di Desa Babahan dan Masterplan “Astungkara” di Desa Angseri Kabupaten Tabanan. Kami berhasil mengidentifikasi keunikan potensi desa secara baik karena dukungan masyarakat sehingga tematik yang ditawarkan sebagai produk pariwisata menjadi spesifik dan inovatif,” tuturnya.

Agus Muriawan Putra, M.Par memberikan paparan yang menukik tajam terkait pariwisata perdesaan di Desa Tulungrejo. “Tulungrejo memiliki potensi wisata yang sangat beragam dan unik, seperti Pura Luhur Giri Arjuno, serta potensi pertanian seperti perkebunan dan peternakan,” tutur Dosen Fakultas Pariwisata Unud itu. Ditambahkan, pihaknya yang beberapa kali berkunjung ke Tulungrejo dengan tujuan perjalanan spiritual (tirtayatra) dan juga mendampingi mahasiswa praktek lapangan (PL) meyakini Desa Tulungrejo mampu dikembangkan sebagai destinasi wisata impian karena suasana perdesaan yang sejuk dan pemandangan yang indah.

UMKM mendukung pengembangan wisata perdesaan, jelasnya, juga sudah berkembang baik seperti adanya olahan pangan lokal berupa camilan kering yang menjadi cendera mata. Ditambahkan untuk menakar seberapa jauh pariwisata mampu berkontribusi secara baik kepada desa memang perlu evaluasi dan penyusunan masterplan.

Iwan dan Eka Ayu Ananda mengapresiasi paparan peneliti PUPAR tersebut. Iwan menjelaskan pertemuan tersebut sesuai dengan ekspektasinya dalam kunjungannya ke PUPAR mendapatkan sesuatu yang bermanfaat. Disebutkan, ada dua kendala krusial dalam pembangunan pariwisata di Desa Tulungrejo yakni proses perizinan pengembangan DTW buatan yang berbelit, dan juga mengintegrasikan pengelolaan seluruh Daya Tarik Wisata dalam satu pintu dibawah pemerintahan desa. Agus Muriawan Putra menanggapi terkait rumitnya perizinan harus ditelusuri secara baik apa penyebabnya.

Misalnya, peruntukan tempat yang dibangun tidak sesuai seperti kawasan pertanian/hutan lindung yang tidak seharusnya dialihfungsikan diusulkan pengembangan fasilitas pariwisata maka situasi semacam ini menghambat proses pembangunan. “Jadi rencana pembangunan disesuaikan dengan peruntukkan kawasan di Rencana Detail Tata Ruangnya, untuk itu dibutuhkan penyusunan masterplan, “ tuturnya.

Sementara itu, Dr. I Made Sarjana menyarankan dialog secara terbuka antara pemangku kepentingan pariwisata untuk mencari titik temu pengelolaan DTW secara integrasi. Diakhir pertemuan, perangkat desa Tulungrejo meminta penjelasan terkait mekanisme pengajuan kerjasama pengembangan pariwisata dengan PUPAR Unud. Acara tersebut ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan foto bersama. (rl)

Sumber : https://www.unud.ac.id/

 Save as PDF

Next Post

UPT Perpustakaan Unud Gelar Workshop, Tingkatkan Kompetensi Pustakawan

Ming Nov 26 , 2023
Memperkenalkan kembali cara mengakses fitur-fitur yang terdapat pada E-Journal dan E-Book Springer Nature yang kini dilanggani oleh Universitas Udayana sekaligus memperkenalkan Penggunaan Useful Tools di Website Springer Nature.
UPT Perpus Unud

Berita Lainnya