https://www.traditionrolex.com/27 Unud Buka Prodi Langka, Hanya Ada Dua di Dunia - FAJAR BALI
 

Unud Buka Prodi Langka, Hanya Ada Dua di Dunia

(Last Updated On: 30/08/2023)

FOTO: LAUNCHING-Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., memukul gong, menandai ‘launching’ Program Studi (Prodi) Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan, Program Magister, Unud, Rabu (30/8/2023) di Gedung Pascasarjana Unud, Sudirman, Denpasar.

 

DENPASAR – fajarbali.com | Dies natalis atau hari jadi Universitas Udayana ke-61, tahun 2023 “dihujani” beragam capaian penting. Salah satunya dibukanya Program Studi (Prodi) Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan, Program Magister.

Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., menyebut, prodi strata dua tersebut hanya ada dua di dunia. Pertama The Master of Advanced Studies in Sustainable Finance and Development, Geneva Graduate Institute, Switzerland. Dan, kini di Unud, Indonesia.

“Prodi Magister Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan yang kami kelola saat ini, merupakan satu-satunya di Indonesia. Prodi yang identik ada di Switzerland,” kata Rektor Antara usai me-launching Prodi Magister Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan di Gedung Pascasarjana Unud, Jl. Sudirman, Denpasar, Rabu (30/8/2023).

Menurut Antara, proses lahirnya prodi magister ke-122 yang dimiliki Unud ini, sangat cepat. Usul pengajuannya dimulai Februari 2023. Dua bulan setelahnya keluar rekomendasi dari Lembaga Layanan Tinggi (LLDikti) VIII, izin operasional prodi tersebut keluar awal Juni 2023, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 471/E/O/2023.

“Melihat prosesnya, artinya Prodi Magister Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan ini sangat ‘urgent’. Sangat dibutuhkan untuk menjawab tantangan global,” tegasnya.

Adapun keunikan prodi ini, yakni terintegrasi dengan program global Sustainable Development Goals (SDGs). Sehingga pangsa pasarnya sangat luas, meliputi pendidik, bankir, otoritas terkait keuangan, pegawai pemerintahan khususnya di bidang perencanaan pembangunan yang berasal dari dalam dan luar negeri.

Untuk sementara, Prodi Magister Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan telah menerima 24 orang calon mahasiswa baru. Rektor dan pimpinan prodi telah menyusun staf pengajar dari berbagai disiplin ilmu secara kolaboratif.

Rektor semakin percaya diri menapaki langkah menuju Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Ia melanjutkan, dari 122 prodi magister yang ada, 94 persen telah terakreditasi istimewa (unggul dan sangat baik).

Sisanya, 4 persen baik dan 2 persen belum terakreditasi karena prodi baru. Sementara secara institusi, Unud telah terakreditasi unggul. Di Indonesia, belum banyak perguruan tinggi mampu meraih akreditasi unggul.

Lebih lanjut, kata Antara, Prodi Magister Pembangunan dan Keuangan Berkelanjutan, merupakan implementasi dari nota kesepahaman antara Unud dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), 18 Oktober 2021 tentang Kolaborasi Pembangunan Nasional melalui Pengabdian kepada Masyarakat.

Kemudian, nota kesepahaman antara Unud dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 22 November 2021, tentang Pengembangan Sektor Jasa Keuangan, Keuangan Berkelanjutan, Edukasi Keuangan, serta Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.

“Upaya pencapaian SDGs 2030 dan penerapan Keuangan Berkelanjutan di Indonesia membutuhkan dukungan SDM yang memiliki integrasi komptensi tersebut,” imbuhnya.

Terlebih, pelaksanaan Rencana Aksi Nasional (RAN) dan Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs sangat membutuhkan dukungan keuangan berkelanjutan, sebaliknya implementasi keuangan berkelanjutan memerlukan program/kegiatan/kegiatan usaha berkelanjutan untuk dibiayai.

“Komitmen Indonesia sebagai anggota PBB untuk mencapai SDGs juga dimuat dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2017 yang diperbaharui dengan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian SDGs,” ujarnya, sembari berharap prodi anyar ini bisa menjadi Center of Excellent in Sustainable Finance and Development yang diakui dunia.

Turut hadir, Dr. Agus Sugiarto, S.H., MBA. (Kepala Departemen OJK Institute), Kepala Departemen Surveillance dan Kebijakan Sektor Jasa Keuangan Terintegrasi/DSKT OJK, yang dalam hal ini diwakili oleh Jarot Suroyo (Deputi Direktur DSKT OJK), Kepala Sekretariat Nasional SDGs Bappenas, yang diwakili oleh Fajar (Tenaga Ahli Pengembangan Proyek dan Matchmaking SDGs Financing Hub, Seknas SDGs), Pemimpin Wilayah BNI Kanwil Bali, NTB, NTT, Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Bali Project Manager United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP-FI) Indonesia, Wakil Rektor I Universitas Udayana, Wakil Rektor IV Universitas Udayana, Dekan dan Direktur Pascasarjana di Lingkungan Unud Ketua Lembaga di Lingkungan Unud Ketua UPT di Lingkungan Unud, serta undangan lain. (Gde)

 Save as PDF

Next Post

Jambret Apes, Rampas Ponsel Pelajar SD Motornya Terjatuh Lalu Dihajar Massa

Rab Agu 30 , 2023
Berdalih Selamatkan Ponsel Korban yang Jatuh
IMG_20230830_193115

Berita Lainnya