Sungguh malang yang dialami oleh Putu Dadi (45) warga Dusun Kelod, Desa Busungbiu, lantaran di saat penyambutan malam pergantian tahun baru harus rela jari tangan kanan miliknya hilang lantaran terkena kembang, Minggu (31/12/2017).
SINGARAJA-fajarbali.com | Menurut informasi yang sempat dikumpulkan, kejadian tersebut berawal saat anak korban bernama bernama Kadek Agus Muliana (17) ingin menyambut hari pergantian tahun dengan menyalakan kembang api. Namun naas, kembang api yang dinyalakan, letupannya mengenai tangan kanan korban dan mengakibatkan jari telunjuk putus.
Sebelum kejadian Agus membeli kembang api seharga Rp 50 ribu Menurut rencana, kembang api itu akan dinyalakan sekitar pukul 22.00 wita, namun urung dilakukan lantaran Dani meminta agar kembang api itu dinyalakan saat pukul 00.00 wita. Setelah jam menunjukkan pukul 00.00 wita, Dani mulai menyalakan kembang api dengan korek. Kembang api itu pun dipegang dengan tangan kanannya dan mengarah ke atas. Letusan pertama sampai ketujuh lancar, semua meluncur ke atas dan meletus. Namun, tiba-tiba letusan ke kedelapan justru meletus di tangan Dadi.
Ditemui di ruang Kamboja RSUD Buleleng, istri korban Dani, Kadek Saini (40) mengatakan, kejadian naas yang menimpa suaminya terjadi pada pukul 00.00 wita malam, tepat saat pergantian tahun 2018. Diceritakan Saini, usai letusan yang tepat mengenai tangan suaminya, ia melihat darah sudah memenuhi tangan kanan suaminya. ”Saat itu saya melihat suami saya menyalakan kembang api dengan dipegang tangan kanan. Saat kembang api itu meletup saya menyaksikan setiap letupan namun disaat letupan kedelapan kembang api itu meletup ditangan suami saya dan saat itu saya melihat darah suami saya sudah memenuhi tangan kanan yang dipergunakan memegang kembang api,” jelas Saini saat dikonfirmasi, Senin (1/1/2018).
Adanya musibah yang menimpa suaminya, Dadi sempat dilarikan ke Puskesmas Busungbiu untuk mendapatkan pertolongan medis namun saat sampai di puskesmas korban langsung di rujuk ke RSUD Singaraja guna mendapatkan perawatan medis. ”Saat itu kami langsung melarikan korban ke Puskesmas namun karena sudah parah akhirnya suami saya dirujuk ke RSUD Singaraja,” akunya.
Sementara, pada Senin (1/1) pukul 10.00 wita pagi, korban menjalani operasi hingga pukul 11.30 wita siang. Saat operasi, korban ditangani oleh Dokter Spesialis Bedah Ortopedi, dr Ekanova. ”Baru suami saya melakukan oprasi terhadap tangan kanan yang terkena letupan kembang api,” jelasnyai.
Perawat RSUD yang merawat korban menjelaskan kini kondisi korban sudah mulai stabil setelah menjalani oprasi. ”Kondisi korban sudah membaik. Hingga kini setelah mejalani oprasi kondisi korban sudah membaik dan kini tinggal pemulihan saja,” jelas perawat di ruang Kamboja RSUD Buleleng, Putu Eka Febri Antika Sari. (ags)