https://www.traditionrolex.com/27 Nihil Stunting, Desa Sidemen Tuai Apresiasi - FAJAR BALI
 

Nihil Stunting, Desa Sidemen Tuai Apresiasi

Kepala Dinas Sosial P3AP2KB I Komang Daging, mewakili Pemerintah Kabupaten Karangasem, menjelaskan, percepatan penurunan stunting berlandaskan Perpres 72/2021.

 Save as PDF
(Last Updated On: 26/09/2023)

FOTO: PROMOSI dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus, Desa/Kecamatan Sidemen, Karangasem.

 

AMLAPURA – fajarbali.com | Di sela memberikan sambutan pada kegiatan Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus, Desa/Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Minggu (24/9), Perbekel Desa Sidemen I Komang Putra, mengaku di wilayahnya tidak ditemukan kasus alias nihil stunting.

Kondisi yang baik itu, justru memacunya untuk mempertahankan predikat bebas stunting. “Karena mempertahankan jauh lebih berat dari pada mencapai,” kata Putra.

Sehingga pihaknya menyambut baik edukasi yang dilakukan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Komisi IX DPR RI di desanya. Edukasi menjadi penting agar warganya tidak terlena.

Kepala Dinas Sosial P3AP2KB I Komang Daging, mewakili Pemerintah Kabupaten Karangasem, menjelaskan, percepatan penurunan stunting berlandaskan Perpres 72/2021.

Indonesia menargetkan prevalensi stunting nasional 14 persen pada 2024, Provinsi Bali 6,15 persen dan Karangasem 13,44. Menurut Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting Karangasem 9,2 persen, menurun signifikan dari tatun sebelumnya 22,9 persen.

“Kami yakin Karangasem mampu berada di bawah rata-rata provinsi tahun 2024 mendatang,” jelasnya mewakili bupati.

Pemkab Karangasem, menurutnya telah menerjunkan 1.137 orang Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang disebar di seluruh kelurahan/desa se Kabupaten Karangasem. Data riil dari TPK sangat diperlukan sebagai garda terdepan sehingga program pemerintah tepat sasaran.

Kepala Perwakilan BKKBN Bali, Sarles Brabar mengapresiasi kinerja perbekel dan jajaran sehingga berhasil membebaskan generasi penerusnya dari gangguan gizi kronis. Sidemen layak dicontoh dalam melahirkan generasi-generasi emas.

“Jargon BKKBN tidak lagi dua anak cukup. Tapi lebih menekankan kualitas. Jadi bapak ibu mau punya anak berapa pun tidak masalah yang penting terencana,” pungkasnya.

Anggota Komisi IX DPR RI I Ketut Kariyasa Adnyana yang tampil sebagai pemateri terakhir, mengemas kegiatan secara dialogis dan memberikan hadiah menarik bagi peserta yang mampu menjawab pertanyaan seputar stunting.

Wakil Bali di Senayan asal Busungbiu Buleleng ini, memang dikenal memiliki cara yang unik saat berdialog mau pun menyerap aspirasi masyarakat. Tak lupa ia menyajikan hiburan lucu namun edukatif.

Kariyasa berpandangan, model edukasi seperti ini lebih efektif, dari pada dibuat teralu tegang, kata dia, soal tips pencegahan stunting bisa diakses secara mudah di zaman internet.

“Mari wujudkan Indonesia Emas dari menjaga kesehatan keluarga masing-masing. Bagi calon pengantin usahakan jangan di bawah umur. Dan bagi pasangan usia subur hindari 4 Terlalu,” kata Kariasa di hadapan hampir 500 warga Sidemen. (rl)

 Save as PDF

Next Post

Rangkaian Dies Ke-61, Ribuan Civitas Akademika Unud Ikuti Jalan Santai

Sel Sep 26 , 2023
Acara kekeluargaan diawali dengan kegiatan Jalan Santai yang diikuti ribuan civitas akademika Universitas Udayana. Jalan Santai dilepas langsung oleh Rektor Unud dengan mengambil start di lobi depan Gedung Rektorat Kampus Jimbaran.
Dies-61

Berita Lainnya