LINGKUNGAN-Temuyuk Crew menanam bibit bakau di pesisir Segara Batu Lumbung.
GIANYAR – fajarbali.com | Temuyuk Crew adalah organisasi yang beranggotakan 400 lebih pelajar SMA/sederajat se Kota Denpasar dengan tujuan menuangkan ide-ide anak muda yang bermanfaat bagi kemajuan daerah, khususnya di bidang lingkungan. Organisasi ini telah terbentuk sejak 2013 dan tetap konsisten hingga saat ini.
Salah satu even besar yang digelar Temuyuk Crew bulan ini adalah konser musik bertajuk “Lets Be Lit Without Plastic”, di Desa Keramas, Gianyar, bertepatan dengan Tumpak Landep, Sabtu (3/6/2023).
Konser yang dipadati ribuan milenial ini sekaligus jadi ajang sosialisasi perang terhadap bahaya sampah plastik bagi lingkungan.
Ketua Temuyuk Music Culture (TMC) Prada Cendana Yudara yang akrab disapa Ocen Yudara, dikonfirmasi di Gianyar, Senin (4/6/2023) menjelaskan, TMC ini merupakan kali kedua digelar. TMC pertama mengusung tema berbeda.
Suasana Konser Temuyuk Music Culture (TMC) II dipadati ribuan penonton dari generasi milenial.
Momentum konser dianggap efektif untuk mengampanyekan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, apalagi sudah ada peraturan gubernur.
“Karena saat sosialisasi kita langsung menyampaikan pesan ke ribuan penonton. Jadi lebih efektif dari roadshow keliling,” kata Ocen Yudara yang disupport penuh oleh sang ayah I Gde Oka Suanda Yudara.
“Para Temuyuk Crew juga sempat melakukan kegiatan sosial lewat penanaman bibit bakau dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat yang acaranya dilaksanakan di pesisir Segara Batu Lumbung,” imbuhnya.
“Seperti salah satunya yang sudah dilakukan lewat penanaman bibit bakau. Dipastikan Temuyuk Crew setiap tahunya akan menyelenggarakan konser musik dengan dibarengi kegiatan sosial dimasyarakat,” ucapnya.
Ia mengaku terhormat, sebab bisa mendapat dukungan pemuda Banjar Dangin Peken, bahkan sampai dibuatkan ikon ogoh-ogoh garuda emas yang diselimuti sampah plastik.
Sampai sebegitunya kepedulian pemuda terhadap bahaya sampah plastik yang diilustrasikan ke dalam sebuah ogoh-ogoh yang kemudian dikampanyekan ketika konser musik berlangsung.
“Semoga masyarakat bisa terketuk hatinya, dan bisa peduli terhadap lingkungan. Jangan ada lagi yang namannya pencemaran lingkungan oleh sampah plastik,” tambahhya.
Sang Ayah I Gde Oka Suanda Yudara sangat mendukung kegiatan yang dilakukan anaknya. Apalagi tujuanya sangat mulia yakni dari musik ikut peduli terhadap lingkungan, sekaligus ikut berperan serta dalam memajukan daerah.
“Sebagai orang tua tentu hal ini didukung, bila perlu sebagai orang tua sewaktu-waktu akan ikut terjun dan membantu apa yang menjadi kegiatan si anak yang dirasakan sangat mulia ini,” pungkasnya. (Gde)